Kasus Covid-19 Melonjak, DPRD Minta Dinkes Samarinda Tambah Tempat  Karantina

Pemkot Samarinda sementara ini meminjam bangunan Bapelkes Kaltim sebagai tempat karantina. (Istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Meskipun Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda telah menerapkan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro yang diperketat, namun tidak menyurutkan kasus terkonfirmasi Covid-19.

Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi IV DPRD Samarinda Ahmat Sopian Noor,  meminta Dinas Kesehatan Kota (DKK) Samarinda, agar menambah tempat karantinabagi pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 ringan.

“Setiap hari kasus meningkat, fasilitas kesehatan sebagai pusat karantina perlu disediakan dengan perangkat medis lainnya,” kata Sopian, Rabu, (14/7/2021).

Dalam 24 jam terakhir, Satgas Penanganan COVID-19 Kaltim mencatat kasus terkonfirmasi positif bertambah 267, sedangkan yang sembuh 96, dan kematian 2. Total penduduk Samarinda terpapar COVID-19 sejak Maret 2021 hingga hari ini, sebanyak 16.025 orang, sembuh 14.314 orang, meninggal 424 orang, dan dalam perawatan di rumah sakit/rumah karantina/isolasi mandiri sebanyak 1.287 orang.

Meskipun PPKM sudah diberlakukan, masih banyak masyarakat yang melakukan kegiatan di luar rumah. Dari itu, Pemkot  harus terus melakukan sosialisasi dan mengerahkan petugas penegak protokol kesehatan di fasilitas umum.

“Kami berharap agar penanganan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dapat diintensifkan baik melalui Satgas atau melalui layanan kesehatan masyarakat. Seperti di Puskesmas dan tim gugus tugas kesehatan juga harus disiagakan untuk menangani pasien yang terpapar Covid-19,” ujarnya.

Sofian mengajak masyarakat untuk saling mengingatkan  bahwa virus ini sangat berbahaya dan makin cepat menyebar.

“Semua orang harus taat dan patuh aturan pemerintah dan disiplin protokol kesehatan,” ujarnya.

Ia juga mengatakan, Komisi IV DPRD Samarinda bakal melakukan rapat koordinasi lanjutan dengan gugus tugas Covid-19 dan Dinkes agar mematangkan penyediaan fasilitas kesehatan dan mengantisipasi lonjakan Covid-19 setelah hari Raya Iduladha dan berakhirnya PPKM.

Penulis : Muhammad Fahrurozi | Editor : Intoniswan

Tag: