Kebakaran Gereja di Mesir Tewaskan Sedikitnya 41 Orang

Petugas keamanan di lokasi kebakaran gereja Abu Sifin di Giza, Mesir (REUTERS/Mohamed Abd El Ghany)

KAIRO.NIAGA.ASIA — Sedikitnya 41 orang tewas dan 45 lainnya luka-luka dalam kebakaran yang dipicu oleh korsleting listrik selama berlangsungnya Misa di sebuah gereja Kristen Koptik di kota Giza, Mesir, Minggu.

Menurut dua sumber petugas keamanan, api berkobar tepat sebelum jam 9 pagi (0700 GMT) ketika 5.000 orang berkumpul untuk Misa di gereja Abu Sifin di lingkungan Imbaba.

Saat kejadian api memblokir pintu masuk ke gereja, menyebabkan orang-orang berdesak-desakan. Sebagian korban tewas adalah anak-anak.

“Orang-orang berkumpul di lantai tiga dan empat, dan kami melihat asap keluar dari lantai dua. Orang-orang bergegas menuruni tangga dan saling pandang berjatuhan,” kata Yasir Munir, seorang jemaah di gereja itu, dikutip dari Reuters.

“Kemudian kami mendengar ledakan dan percikan api dan api keluar dari jendela,” katanya sambil menambahkan dia dan putrinya berada di lantai dasar dan dapat melarikan diri.

Kebakaran listrik semacam ini bukanlah kejadian langka di Mesir. Di mana pada akhir 2020, kebakaran di rumah sakit yang merawat pasien COVID-19 menewaskan sedikitnya tujuh orang dan melukai beberapa lainnya.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Dalam Negeri mengatakan pemeriksaan forensik menunjukkan bahwa api berasal dari lantai dua AC gereja sebagai akibat dari kerusakan instalasi listrik.

Menghirup asap adalah penyebab utama kematian dan cedera, katanya. Keluarga dari mereka yang meninggal akan menerima 100.000 pound Mesir (USD 5.223), menurut pernyataan kabinet.

Giza merupakan kota terbesar kedua di Mesir, terletak tepat di seberang Sungai Nil dari Kairo.

“Saya menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga para korban tak berdosa yang telah meninggal bersama Tuhan mereka di salah satu rumah ibadahnya,” kata Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dalam sebuah tweet.

Maher Murad mengatakan dia meninggalkan saudara perempuannya di gereja setelah Salat.

“Begitu saya keluar dari gereja hanya 10 meter, saya mendengar suara teriakan dan melihat asap tebal,” katanya.

“Setelah petugas pemadam kebakaran memadamkan api, saya mengenali tubuh saudara perempuan saya. Mayatnya semua hangus, dan banyak dari mereka adalah anak-anak yang berada di kamar bayi di gereja,” jelas Maher.

Sumber : Kantor Berita Reuters | Editor : Saud Rosadi

Tag: