Kebakaran Hebat di Hutan Prancis Berhasil Dikendalikan

Potret kebakaran hutan di wilayah Bourgogne-Franche-Comte, Prancis, 11 Agustus 2022, dalam gambar yang diambil dari video media sosial. (Kolonel Cyril Fournier melalui REUTERS)

PARIS.NIAGA.ASIA — Petugas pemadam kebakaran berhasil menghentikan penyebaran api kebakaran hutan dan lahan mirip “monster” di Prancis barat daya. Akses jalan raya pun kembali dibuka jelang akhir pekan ini

“Api tidak membesar dalam semalam berkat sarana yang signifikan yang digunakan,” kata petugas setempat dalam tweet Sabtu dikutip dari Reuters, Sabtu.

Bala bantuan dari seluruh Eropa membantu petugas pemadam kebakaran setempat mengatasi kobaran api yang telah merusak hutan di wilayah Gironde Prancis sejak Selasa dan memaksa 10.000 orang mengungsi dari rumah mereka.

Kobaran api sempat diperparan oleh angin dan suhu terik hingga 40°C dalam beberapa hari terakhir.

Prancis barat daya telah dilanda kebakaran pada bulan Juli yang menghancurkan lebih dari 20.000 hektar hutan dan untuk sementara memaksa hampir 40.000 orang meninggalkan rumah mereka.

Gelombang panas berturut-turut telah memicu kebakaran hutan di seluruh Eropa di musim panas ini. Kondisi itu berpotensi akan dampak serius perubahan iklim terhadap industri dan mata pencaharian masyarakat.

Badai diperkirakan akan menyapu Prancis pada Sabtu malam, menurunkan suhu dan memicu peringatan cuaca buruk.

Lebih dari seribu petugas pemadam kebakaran Prancis didukung oleh ratusan petugas pemadam kebakaran dari seluruh Eropa, serta truk dan pesawat pengebom air, terus berdatangan Sabtu.

Ratusan petugas pemadam kebakaran juga memerangi kebakaran lebih jauh ke utara di Brittany, di mana api telah menghanguskan 400 hektar, serta di wilayah Jura di timur, di mana lebih dari 500 hektar telah terbakar.

Lebih dari 60.000 hektar (230 mil persegi) telah terbakar sejauh ini di Prancis tahun ini, enam kali rata-rata setahun penuh dalam kurun waktu 2006-2021, seperti ditunjukkan data dari Sistem Informasi Kebakaran Hutan Eropa.

Sumber : Kantor Berita Reuters | Editor : Saud Rosadi

Tag: