Keberangkatan Ditunda, BP3TKI Himbau PJTKI Jamin Biaya Hidup Calon TKI

Sebanyak 30 orang calon TKI PT Lucky mengikuti pengarahan di kantor BP3TKI Nunukan (foto Budi Anshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Kebijakan Pemerintah Malaysia menutup jalur transportasi kapal internasional rutu Nunukan – Tawai sejak 18 – 31 Maret berimbas terhadap calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) legal yang seharusnya bisa segera diberangkatkan ke Malaysia.

Puluhan  calon TKI yang telah menyelesaikan kelengkapan dokumen keimigrasian dan kelengkapan administrasi lainnya terpaksa tetap berada dipenampungan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) Nunukan.

Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Nunukan, Kombes Pol Hotma Victor Sihombing mengatakan, pihaknya terpaksa tidak menerbitkan surat izin jalan kepada semua JPTKI yang ingin memberangkatkan calon TKI.

“Untuk permohonan administrasi pengurusan dokumen calon TKI tetap kita layani, tapi untuk diberangkatkan saat ini,” katanya, Rabu (18/03).

Tertunda pemberangkatan calon TKI tentu berdampak terhadap PJTKI, perusahaan penyalur tenaga kerja ini harus tetap menampung dan menjamin biaya hidup para calon TKI selama dalam berada di Indonesia atau Nunukan.

PJTKI harus tetap memberikan pelayanan yang layak sesuai strandar kesehatan yaitu makan sua kali satu hari dan memyiapkan ruang tidur, termasuk mengwasi dan memantau kegiatan para calon TKI selama berada di Nunukan.

“Saya himbau PJTKI bertanggung jawab dengan pekerjaannya, jangan telantarkan calon TKI-nya, meski merasa dirugikan dengan situasi ini,” ucap Hotma.

Selain menghimbau, BP3TKI melakukan pengawasan langsung ke masing-masing kelokasi penampungan PJTKI yang masih memiliki stok calon TKI dan belum diberangkatkan, dan dalam keadaan seperti ini, jangan coba mengirimkan calon TKI lewat non resmi.

Hotma  menyebutkan, Kabupaten Nunukan sendiri memiliki 6 perusahaan penyalur tenaga kerja yaitu PT.Lucky, PT.Army, PT.BMCM, PT.Muhdi, PT.Ruyung, PT.New Comer, perusahan –perasahaan ini resmi dan terdaftar serta layak.

“PT BMCM memiliki memiliki 30 orang calon TKI dalam tahap training di BP3TKI, keberangkatan mereka tetap menunggu dibukanya lock down Malaysia,” sebutnya.

Sementara itu, mantan staf pengelola PJTKI PT. Muhdi, Muhammad Amin mengatakan, menundaan pemberangkatan TKI adalah hal bisa dalam bisnis jasa pengiriman tenaga kerja ke luar negeri.

“Saya dulu pernah 1 sampai 2 bulan menampung calon TKI karena proses penyelesain dokumen lambat,” katanya.

Terlambat atau ditunda pengiriman TKI keluar negeri sudah menjadi resiko perusahaan, karena tidak selalu rencana jadwal pengriman TKI berjalan mulus, terkadang ada saja problem hingga terpaksa lebih lama menampung TKI.

Tiap PJTKI pasti memiliki perhitungan waktu dan untung rugi, namun terkadang perhitungan ini meleset karena tiba-tiba muncul kebijakan baru yang merugikan perusahaan, mau tidak mau, kami tetap menerima aturan itu.

“Perhitungan makan TKI paling murah Rp 25.000 perhari, kalau kita punya TKI 30 orang dan ditampung 2 pekan, kira-kira Rp 10 juta lebih dana tak terduka kita siapkan,” bebernya. (002)

Tag: