
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pelaku kebudayaan dalam konteks pemanfaatan harus memperhatikan pasar, sehingga produksi seni budaya diterima masyarakat.
Demikian Staf Ahli Bidang Reformasi Birokrasi dan Keuangan Daerah Pemprov Kaltim Diddy Rusdiansyah saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Kebudayaan Disdikbud Kaltim, Rabu (15/2/23), di Hotel Grand Cokro, Balikpapan.
Pasar yang dimaksud Diddy Rusdiansyah adalah atensi masyarakat sebagai konsumen produk kebudayaan, misalnya pertunjuk seni.
“Kalau tidak memperhatikan pasar, niscaya seni budaya itu akan ditinggal masyarakat,” lanjutnya.
Di samping itu, Diddy Rusdiansyah menyarankan agar ada paduan atau kaloborasi antara seni tradisi dan modern. Tidak ada dikotomi antara seni budaya tradisional dan modern.
“Ini penting untuk memajukan kebudayaan Kaltim.”
“Saya menyambut baik dengan dilaksanakannya rakor ini. Rakor ini akan mencatat sejarah karena akan menghasilkan program dan sinergitas pemajuan kebudayaan Kaltim. Ini penting dalam rangka pemajuan kebudayaan menyongsong IKN,” paparnya.
Di bagian lain, Kadis Dikbud Kaltim Muhammad Kurniawan dalam laporannya menyebut rakor ini diikuti 50 peserta dari Dikbud se Kaltim, Dewan Kesenian Daerah Kaltim, ISBN, lembaga-lembaga adat dan OPD terkait.
Rakor yang berkangsung dua hari ini dapat menghasilkan pemetaan dan sinergitas pembangunan pemajuan kebudayaan.
Penulis: Hamdani | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim
Tag: KebudayaanSeni