Kedokteran Nuklir RSUD AW Sjahranie Sudah Tangani 8 Ribu Pasien Kanker

Plt Direktur RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda dr Indah Puspitasari. (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Dalam tujuh tahun terakhir, RSUD Abdoel Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda berhasil menangani lebih dari 8.000 pasien dengan penyakit kanker. Tidak hanya dari Kaltim, tapi juga pasien dari berbagai daerah di luar Kaltim.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD AW Sjahranie Samarinda dr Indah Puspitasari menerangkan, instalasi kedokteran nuklir untuk penanganan penyakit kanker di RSUD AW Sjahranie ini sedianya sudah ada sejak 2018 lalu.

“Kita juga berupaya untuk terus melengkapi alat-alatnya,” kata Indah, di sela berlangsungnya pertemuan ilmiah tahunan di Hotel Mercure, Jalan Mulawarman, Samarinda,  Jumat 5 September 2025.

Dijelaskan, RSUD AW Sjahranie ini merupakan rumah sakit pemerintah kedua di Indonesia setelah Rumah Sakit Kanker Dharmais di Jakarta Barat yang memiliki fasilitas lengkap kedokteran nuklir, untuk pengobatan pasien kanker dan bisa menggunakan BPJS Kesehatan.

“Sejak 2018, kami sudah menghadirkan layanan kesehatan kedokteran nuklir, alat sendiri sudah tersedia,” ujar Indah.

Setiap tahunnya RSUD AW Sjahranie berupaya menambah kelengkapan alat. Ketersediaan alat yang semakin lengkap dan canggih ini menjadi upaya untuk meningkatkan pelayanan terhadap diagnosis dan terapi untuk penyakit kanker.

“Seperti penambahan alat siklotron (berfungsi dalam diagnosis dan terapi kanker) sebagai bahan baku,” sebut Indah.

Dengan alat canggih seperti Positron Emission Tomography/Computed Tomography (PET/CT) scan, dokter dapat mendeteksi sejauh mana penyebaran sel kanker di tubuh pasien.

Hingga kini, RSUD AW Sjahranie telah berhasil melayani 8.015 pasien penyakit kanker, seperti kanker payudara, kanker leher rahim dan lainnya sejak layanan kedokteran nuklir dibuka.

“600 di antaranya merupakan pasien kanker tiroid dan telah dilakukan ablasi (prosedur medis) dan hasilnya bagus. Karena dengan nuklir di tangan yang tepat, dengan teknologi tepat dan dosis kecil bisa menyelesaikan permasalahan terkait kanker tadi,” jelas Indah.

Untuk menunjang layanan ini, RSUD AW Sjahranie memiliki tim medis yang mumpuni, RSUD AW Sjahranie memiliki dua dokter kedokteran nuklir yang bertugas dan apoteker bersertifikat untuk membuat radiofarmaka, obat radioaktif yang mengandung radioisotop, yang digunakan dalam kedokteran nuklir untuk diagnosis atau terapi penyakit, terutama kanker.

“Pasiennya tidak hanya dari Kalimantan tapi ada juga Sulawesi, Papua, hingga Sumatera,” sebut Indah.

Meskipun demikian, antrean pasien kanker sendiri masih cukup panjang. Pihak rumah sakit berharap dapat menambah tenaga medis untuk mengurangi panjangnya antrean.

“Karena antrean pasien cukup panjang 2-3 bulan. Kami mengharapkan tenaganya bisa bertambah untuk mengurangi antrean dan masa antrenya bisa diperpendek,” demikian Indah Puspitasari.

Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi

Tag: