Kegiatan Belajar Mengajar di Kabupaten Nunukan Diliburkan Gara-gara Asap

aa
Asap tebal menyelimuti udara di Kabupaten Nunukan Sabtu tanggal 14 September 2019 (Foto Budianshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Kabut Asap terus menyelimuti perbatasan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara hingga ke wilayah negara tetangga Tawau, Sabah, Malaysia. Akibatnya, sekolah terpaksa meliburkan kegiatan belajar dan mengajar selama 2 hari mulai hari ini.

“Untuk melindungai anak-anak dan mencegah penyakit, kami menutup kegiatan sekolah hingga keadaan cuaca membaik,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nunukan Junaidi, Senin (16/9).

Penutupan kegiatan sekolah sejak Senin tanggal 16 September 2019 mengacu pada laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Nunukan, yang menyatakan kabut asap kiriman diperkirakan masih terus terjadi hingga dua hari kedepan.

Untuk itu, Disdibud menerbitkan surat edaran melalui pesan Whatshaap dan media sosial. Isinya, dengan adanya kabut asap yang menyelimuti kota Nunukan, Sebatik dan sekitarnya, serta menghindari adanya dampak udara yang tak sehat.

“Maka dengan ini kami sampaikan kepada semua sekolah SD, MI dan SMP/MTS sementara libur selama 2 hari, mulai Senin dan Selasa tanggal 16-17 September 2019. Demikian untuk diketahui dan dilaksanakan sebagaimana mestinya,” ujar Junaidi.

“Kita lihat kondisi alam. Kalau kabut asap semakin tebal dan menggangu aktivitas belajar, libur sekolah bisa ditambah,” tambah Junaidi.

Sementara itu, Forcaster BMKG Nunukan Taufik Rahman menerangkan, hingga kini masih terdeteksi titik hotspot asap tebal di sejumlah wilayah seperti Kaltim, Kalteng, Kalbar dan Kalsel. Bahkan Kaltara sendiri, hingga saat ini masih terpantau dan terdeteksi. “Nunukan terimbas asap kiriman dari daerah luar. Keadaan ini belum bisa diperkirakan kapan akan kembali normal,” sebutnya.

Asap pekat juga menyelimuti  permukaan perairan  Nunukan, Senin (16/9). (Foto : Budi Anshori/Niaga Asia)

Menurut Taufik, berdasarkan hasil pantauan dan analisa satelit geo hotspot LAPAN dan pengamatan udara permukaan Kabupaten Nunukan, diperkirakan masih akan terkena dampak dari sebaran asap kiriman dari wilayah lainnya.

Sebaran asap di Kabupaten Nunukan adalah dampak kiriman arah angin dominan dari Tenggara Barat Daya menuju ke Barat Laut dan Utara Timur Laut, sehingga tampak udara kelihatan berkabut hampir di seluruh wilayah Kabupaten Nunukan. “Putaran asap kabut menyelimuti hampir semua wilayah Kabupaten Nunukan, yang imbasnya mengurangi daya pantau mata manusia,” jelasnya.

Kabut asap yang terus menebal berpotensi buruk bagi kesehatan dan berbahaya bagi keselamatan jasa transportasi darat, laut dan udara karena bisa mengurangi jarak pandang hingga saat ini jarak pandang berkisar 1,5 km.

Karena keadaan inilah, BMKG menghimbau jasa transportasi speedboat Nunukan-Tarakan ataupun Nunukan-Tawau Malaysia, memperhatikan keadaan alam, dan tidak melakukan pelayaran dalam kondisi kabut yang tidak dapat dilihat mata. “Kami himbau agar aktivitas di luar untuk menggunakan masker. Bagi jasa transportasi memperhatikan kaadaan alam,” demikian Taufik. (002)

Tag: