NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Kader Pramuka berkewajiban menjaga NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebaik apapun rumah yag disebut NKRI kalau tidak dijaga akan rusak. Kader Pramuka dan organisasi lainnya harus menjaga dan mempertahankan rumah NKRI. Untuk itulah, pemerintah menggelar bela negara agar tumbuh rasa kesatuan kebangsaan dan ketahanan dihati anak-anak muda.
Hal itu dijelaskan Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka Dr. Adhyaksa Daud, Jum’at (4/5/2018) ketika membuka secara resmi pelaksanaan Kemah Bela Negara Nasional 1 Tahun 2018 di Bumi Perkemahan Bambangan, Kecamatan Sebatik Barat, Kabupaten Nunuka, Kalimantan Utara.
Adhyaksa dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Kaltara dan Pemkab Nunukan dan Kuarcab Pramuka Nunukan yang telah memfasilitasi Kemah Bela Negara sejak tanggal 2 hingga 7 Mei 2018 yang diikuti 830 orang dengan rincian, 762 Pramuka dari 24 Kwarda, 33 Pinkonda, dan 33 pendamping. “Alhamdulilah terlaksana Kemah Bela Negara Nasional I. Salam hormat dari bapak Wakil Presiden Yusuf Kalla, beliau berkenan hadir, tapi karena kesibukan dan kesehatan beliau berhalangan,” ucapnya.
Hadir diacara pembukaan, Gubernur Kaltara. H. Irianto Lambrie, Wakil Gubernur Kaltara H. Udin Hianggio, Ketua DPRD Provinsi Kaltara Marthen Sablon, Bupati Nunukan, Hj Asmin Laura hafid, Ketua DPRD Nunukan, H. Danni Iskandar, Ketua Kwarcab Pramuka Nunukan, Trisno Hadi dan para Organisasi Perangkat Daerah.
Menurut Adyaksa, Indonesia ibarat rumah besar rumah NKRI yang didalamnya terdapat 34 provinsi atau 34 kamar, belum lagi kamar – kamar partai politik. Anak bangsa boleh saja berada dalam kamar provinsi, politik dan organisasi, tapi jangan lupa, anak bangsa punya dapur, kamar dan ruang tamu bersama. “Kita kader Pramukalah yang menjaga, kita boleh didalam ruangan, tapi sekali-sekali harus menjaga rumah, karena sebaik apapun rumah NKRI kalau tidak dijaga akan rusak,” ucapnya.
Diingatkan pula, semua komponen berkewajiban menjaga NKRI. Kader Pramuka dan organisasi lainnya harus menjaga dan mempertahankan rumah NKRI. Untuk itulah, pemerintah menggelar bela negara agar tumbuh rasa kesatuan kebangsaan dan ketahanan dihati anak-anak muda.
Pramuka mendidik anak-anak mandiri dan melindungi dari penggunaan narkotika, kader-kader Pramuka dipastikan tidak ada yang terlibat obat terlarang, mental kader-kader Pramuka memiliki kecakapan karena telah digemlbeng memiliki ketahanan diri. ““Saya tantang wartawan, kalau ada Pramuka yang punya kecakapan terlibat narkoba, sampaikan ke saya, saya kasih Rp 1 juta perorang,” bebernya.
Dalam acara yang sama, Gubernur Kaltara H. Irianto Lambrie mengatakan, penyelenggaraan kemah Bela Negara Nasional I tahun 2018 di Pulau Sebatik adalah sejarah baru untuk Kabupaten Nunukan yang berada batas negara RI. “Pulau Sebatik dan Pulau Nunukan ditetapkan oleh pemerintah sebagai lokasi pembanguann sentra kelautan dan perikanan di pulau-pulau kecil dan kawasan perbatasan,” jelasnya.
Tidak sebatas itu, lanjut gubernur, Sebatik dan Nunukan juga ditetapkan sebagai lokasi strategis cepat tumbuh di Indonesia, di pulau ini banyak obyek wisata hutan mangrove, pantai, wisata tapal batas dan wisata alam lainnya dengan panorama alam sangat baik.
Sejak bergabung dengan Kalimantan Timur, Sebatik telah diusulkan untuk menjadi daerah oronomi kota Sebatik, tapi karena kebijakan moratorium pemerintah pusat, usulan pemekaran tertunda, padahal Sebatik sangat layak berkembang menjadi kota. “Penduduk Sebatik sebanyak 43.000 jiwa, jumlah penduduk disini lebih banyak dan lebih ramai dari Tanjung Selor, ibu kota Provinsi Kaltara,” ungkap Irianto.
Sementara itu, Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid mengatakan, melalui kemah Bela Negara diharapkan adik-adik sekalian dapat terus melatih disiplin diri, patuh, tenggang rasa, bertanggungjawab, kesaradaran berbangsa dan bernegara, jiwa nasionalisme dan kesadaran tagwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. “Kedepan adik-adik harus mampu hidup dalam kemandirian serta dapat memberikan yang terbaik bagi masyarakat di sekeliling kita,” tutupnya. (adv- diskominfotik)