
JAKARTA.NIAGA.ASIA – Kementerian Perindustrian menegaskan komitmennya untuk memperkuat kemandirian industri perkapalan nasional sebagai bagian penting dalam mendukung sistem logistik nasional yang efisien dan berkelanjutan.
Komitmen ini disampaikan dalam Seminar Nasional “Penguatan Industri Perkapalan Nasional dalam Mendukung Sistem Logistik Nasional dan Teknologi Kapal Masa Depan” yang diselenggarakan bersama IPERINDO (Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Sarana Lepas Pantai Indonesia).
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa industri perkapalan merupakan elemen fundamental dalam mendorong distribusi nasional yang kuat, modern, dan berdaulat.
“Penguatan industri perkapalan adalah prasyarat bagi terciptanya sistem logistik nasional yang efisien. Kita membutuhkan armada yang dibangun oleh bangsa sendiri, dengan rantai pasok yang semakin mandiri. Pemerintah berkomitmen memastikan industri galangan dan komponen nasional mampu memenuhi kebutuhan kapal untuk sektor pangan, energi, konektivitas, hingga industri strategis lainnya,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Kamis (11/12).
Sejalan dengan arahan Menperin, penguatan kemandirian ini diwujudkan melalui langkah-langkah teknis di tingkat sektor, salah satunya sebagaimana disampaikan oleh Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE).
“Industri perkapalan merupakan fondasi penting bagi sistem logistik nasional. Kita memiliki kapasitas galangan yang terus tumbuh, dan kemandirian industri ini adalah langkah nyata menuju peningkatan efisiensi logistik dan daya saing ekonomi nasional,” kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Setia Diarta.
Ia menegaskan bahwa pemerintah telah mengambil sejumlah langkah strategis untuk memperkuat ekosistem perkapalan nasional, termasuk pemberian fasilitas bea masuk 0% melalui skema Bab 98 untuk bahan baku pembangunan kapal, perluasan skema pembiayaan Penugasan Khusus Ekspor (PKE) Alat Transportasi bersama LPEI, serta fasilitasi sertifikasi dan peningkatan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) bagi industri komponen kapal.
Seluruh langkah tersebut bertujuan memperluas akses pembiayaan, menurunkan biaya produksi, serta meningkatkan kapasitas industri komponen dalam negeri.
Sementara itu, Ketua Umum DPP IPERINDO, Anita Puji Utami, menyampaikan bahwa ekosistem industri perkapalan nasional kini berada pada fase penguatan kapasitas dan modernisasi. Dengan 265 perusahaan anggota yang terdiri dari galangan kapal maupun industri penunjang, kapasitas nasional kini mampu menangani hingga 36.000 dock space per tahun untuk reparasi dan sekitar 900 dock space untuk pembangunan kapal baru.
Sementara itu, Ketua Umum DPP IPERINDO, Anita Puji Utami, menyampaikan bahwa ekosistem industri perkapalan nasional kini memasuki fase penguatan kapasitas dan modernisasi. Dengan ratusan galangan dan industri penunjang, pelaku usaha dinilai semakin siap memenuhi kebutuhan pembangunan dan peremajaan armada nasional.
“Galangan-galangan nasional semakin siap menjawab kebutuhan pembangunan armada di sektor strategis, baik untuk kementerian, lembaga, BUMN, maupun industri,” ujar Anita.
Ia menambahkan bahwa penguatan industri perkapalan membutuhkan dukungan kebijakan yang berkelanjutan, khususnya akses pembiayaan jangka panjang, kepastian regulasi, dan peningkatan TKDN. Menurutnya, peluang pasar sangat besar. Konsistensi kebijakan akan menentukan apakah galangan dan industri komponen nasional dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Forum seminar ini turut menyoroti berbagai kebutuhan pembangunan dan modernisasi armada di sektor pangan, energi, perikanan, minerba, dan konektivitas antarwilayah, serta pentingnya harmonisasi regulasi dan ekosistem pembiayaan untuk mempercepat kemandirian industri.
Dengan penguatan kebijakan, sinergi lintas sektor, dan komitmen seluruh pemangku kepentingan, Kemenperin meyakini industri perkapalan nasional dapat menjadi pilar utama sistem logistik nasional yang modern dan berdaya saing tinggi.
Sumber: Siaran Pers Kemenperin | Editor: Intoniswan
Tag: Industri