Kemarau, PDAM Samarinda Antisipasi Intrusi Air Laut

Sungai Mahakam di Samarinda masih relatif aman dari ancaman intrusi air laut, yang bisa mengakibatkan berhentinya produksi air bersih akibat kadar klorida di atas standar 250 ppm. (foto : Niaga Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Kota Samarinda tengah memasuki musim kemarau. Minimnya intensitas hujan sejak Juli 2019 kemarin, berpotensi menaikkan kadar klorida akibat intrusi air laut di Sungai Mahakam. Meski saat ini masih berada jauh di bawah ambang batas, tim PDAM Tirta Kencana Samarinda terus melakukan pemantauan.

“Klorida masih aman. Jauh dari ambang batas 250 ppm (part per million). Sekarang masih 2,5 ppm,” kata Kasi Humas PDAM Tirta Kencana Samarinda HM Lukman, dikonfirmasi Minggu (4/8) sore.

Lukman menerangkan, kendati demikian, tim PDAM terus melakukan pemantauan kadar klorida. “Terus dipantau mulai Juli kemarin, tim ke lapangan, sampai ke wilayah dekat laut di Pendingin, Sangasanga,” ujar Lukman.

“IPA Bukuan dan IPA Pulau Atas, terus dipantau tiap jam. Kalau intrusi air laut, yang pertama terkena imbas adah IPA Bukuan dan Pulau Atas,” tambah Lukman.

Intrusi air laut berkadar klorida tinggi sendiri, bisa merusak instalasi IPA, dan mengakibatkan produksi IPA harus dihentikan. “Tapi tidak berhenti total. Mungkin hitungan jam saja setop produksi. Kalau (klorida) turun, produksi lagi. Kan setiap IPA kita ada reservoar,” sebut Lukman.

“Kalaupun mati total (IPA total berhenti produksi air bersih), kita juga siapkan sumur bor. Kita lagi bikin sumur bor di Pulau Atas, untuk antisipasi seandainya berhenti total sama sekali,” tambah Lukman.

Ditanya soal kondisi air keruh yang sampai ke rumah pelanggan, Lukman punya jawaban. “Kondisi air baku Mahakam lagi bangai, merah. Untuk perlakuan bangai kan sulit, meski dosisnya 2 kali lipat cuma hasil ya tidak memuaskan. Kalau kita kejar kualitas, kita bisa produksi sedikit. Tapi dampaknya kan banyak yang tidak dapat aliran,” ungkap Lukman.

“Sementara di kita kan kualitas dan kuantitas jadi polemik. Kita kejar kuantitas hasilnya keruh. Kualitas, banyak tidak dapat aliran. Simalakama bagi kami kan,” terangnya lagi.

Menurut Lukman, diharapkan terjadi hujan deras di hulu Mahakam, sehingga bisa menjadikan Sungai Mahakam sebagai air baku, benar-benar aman dari ancaman intrusi air laut. “Tapi di Hulu kan sekarang lagi kemarau juga. Di kota, asalkan juga hujan intensitas besar, bisa membantu. Yang jelas, PDAM siaga. Meski potensi intrusi air laut masih jauh, tapi kita selalu lakukan kontrol di lapangan,” pungkas Lukman. (006)