Kematian 133 Pasien Covid-19 di Kaltim, Pasien Isoman Terabaikan?

Tim pemakaman Covid-19 Kota Samarinda, Senin (5/4). (Foto : tangkapan layar)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Angka kematian naik signifikan seiring penambahan kasus positif Covid-19 di Kalimantan Timur. Semua itu data dari pasien meninggal di rumah sakit. Data pasien meninggal di tengah upaya menjalani isolasi mandiri mencuatkan pertanyaan.

Satgas Covid-19 Kalimantan Timur melalui Dinkes Kalimantan Timur mencatat dalam empat hari terakhir, peningkatan kasus positif Covid-19 baru mencapai rata-rata 1.000 kasus per hari.

Ditelaah, lonjakan kasus mulai terjadi Jumat (9/7) lalu, dimana kasus positif naik 1.021 kasus dengan 32 kasus meninggal.

Berikutnya Sabtu (10/7) bertambah 1.051 kasus dan 26 kasus meninggal, Minggu (11/7) juga naik 1.134 kasus dengan 53 kasus meninggal. Sedangkan Senin (12/7) ada 1.012 kasus dengan 22 kasus meninggal.

Empat hari terakhir ada 4.218 kasus baru di 10 kabupaten dan kota di Kaltim dengan 133 kematian. Dirata-ratakan ada lebih 10 orang meninggal.

Sesuai ketentuan Kemenkes RI, pasien yang meninggal dan tercatat dalam info grafis hanya pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Bukan pasien probable Covid-19 dengan gejala mengarah Covid-19 namun belum didiagnosa dari hasil uji Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR).

“Data yang kita masukan itu data rumah sakit, pasien dalam penanganan di rumah sakit se- Kaltim ya,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur dr Padilah Mante Runa, kepada Niaga Asia, Selasa (13/7).

Padilah menjelaskan, angka kematian empat hari terakhir ekuivalen atau sebanding dengan penambahan kasus harian Covid-19.

“Kita kan sekarang kasus positif kan lebih 1.000 kasus. Kalau sebelumnya, umpama pernah 80 kasus, 100 kasus, kemudian meninggal ada 3 kasus. Kalau sekarang kasus 1.000 dan meninggal 20 kurang lebih sama,” ujar Padilah menganalogikan.

Satgas Covid-19 Kaltim di awal pandemi 2020 lalu menjelaskan, pasien berstatus perawatan Covid-19 adalah pasien yang menjalani isolasi mandiri maupun dirawat di pusat karantina maupun di rumah sakit.

Kalimantan Timur per Senin (12/7) mencatatkan 9.950 orang berstatus perawatan Covid-19. Angka itu sama dengan angka kasus positif Covid-19 aktif. Di Balikpapan, ada 3.271 orang dari angka 9.950 itu, dan tertinggi di Kalimantan Timur.

Faktanya bahwa, penambahan 133 kasus meninggal dari pasien positif Covid-19 sehingga menjadikan 2.102 kasus meninggal di Kaltim sampai Senin (12/7) kemarin, tidak merinci angka berapa orang yang tercatat sebagai pasien isoman.

“Kalau data pasien isoman itu kita tidak punya data ya,” terang Padilah.

Zona merah RSUD AW Syachranie untuk perawatan penanganan pasien dalam pengawasan. Tenda darurat sempat didirikan di masa awal pandemi 2020 lalu (Foto : Niaga Asia)

Ambulan Jenazah Pasien Covid-19

Hampir dua pekan terakhir, ambulan wara wiri pagi, siang sore hari di ruas-ruas jalan utama kota Samarinda. Bahkan lebih dari 5 ambulan. Itu adalah ambulan mengangkut jenazah pasien kasus Covid-19 baik meninggal berstatus positif Covid-19 maupun probable Covid-19.

Tujuannya adalah ke Pemakaman Raudhatul Jannah, di Serayu, yang memang jadi pemakaman khusus Covid-19 yang disediakan Pemkot Samarinda.

“Ada yang pakai baju hazmat. Sepertinya ada lagi yang meninggal karena Corona,” kata Septian (30), warga Samarinda yang tinggal di Jalan DI Panjaitan.

Tim Pemakaman Satgas Covid-19 Kota Samarinda yang dipimpin BPBD Kota Samarinda belakangan memang disibukkan setiap harinya dengan pemakaman Covid-19.

Beberapa diantaranya adalah pasien isolasi mandiri yang meninggal di rumah, dijemput tim pemakaman untuk dibawa ke RSUD AW Sjachranie yang menjadi pusat pemulasaran jenazah sebelum dimakamkan di Serayu.

“Jenazah tadi malam jam 12 lewat kami jemput di rumahnya, dan kami antar ke RSUD AW Sjachranie,” kata Kabid Kedaruratan BPBD Samarinda Ifran, dikonfirmasi Senin (12/7), usai menjemput pasien meninggal isoman di kawasan Sambutan berstatus positif Covid-19 dari hasil swab antigen.

Tim pemakaman Satgas Covid-19 saat mengevakuasi jenazah pasien isoman di Samarinda (Foto : Satgas Covid-19)

Delapan Pasien Isoman Meninggal

Relawan kemanusiaan di Samarinda memiliki peran sangat penting membantu kelancaran pemakaman pasien kasus Covid-19 di Samarinda. Mereka tergerak membantu tim pemakaman BPBD Kota Samarinda demi urusan kemanusiaan yang tidak bisa ditawar-tawar.

Dalam catatan database kegiatan Info Taruna Samarinda (ITS) di kota Samarinda, ada 8 pasien isolasi mandiri kasus Covid-19 meninggal dunia di rumah. Itu tentu menjadi kondisi yang memprihatinkan.

“Lima pasien positif Covid-19 dan tiga lainnya probable,” kata Koordinator Relawan ITS Joko Iswanto.

Pentingnya pasien isoman menjadi perhatian, adalah hal sangat penting. Masyarakat pun diharapkan tidak alergi dengan warga sekitar yang sedang melakukan isolasi mandiri.

“Di samping diharapkan pemerintah terus memonitor kondisi pasien isoman ini, masyarakat diharapkan peduli membantu memberikan makanan selama menjalani isoman. Jangan sampai tiba-tiba nanti tetangga sekitar yang sedang isoman ditemukan meninggal di rumah. Kita harus saling membantu untuk menekan angka kematian dari pasien isoman ini,” demikian Joko.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

Tag: