Kematian Akibat Corona di Indonesia Lebih Tinggi dari Rata-rata Dunia

Pemakaman jenazah pasien COVID-19 di Samarinda. (Foto BPBD Kota Samarinda)

JAKARTA.NIAGA.ASIA-Kasus kematian akibat Corona (COVID-19) di Indonesia berada di 4,3% atau 7.064 kasus, sedangkan kasus kematian rata-rata dunia berada di 3,40%. Masih di atas rata-rata dunia. Untuk kasus aktif,  persentasenya di angka 22,9% atau 37.245 kasus sedangkan rata-rata dunia sebesar 27,24%. Dan  masih terdapat penambahan kasus positif baru sebanyak 2.719 kasus.

Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito  dalam jumpa pers update penanganan Covid-19 di Kantor Presiden, Kamis (27/8).

Menurutnya, kasus sembuh di Indonesia saat ini tercatat masih lebih baik dari rata-rata dunia sebagaimana data Kementerian Kesehatan hingga kini jumlah pasien sembuh harian telah menembus di atas 3 ribu kasus sembuh.

Wiku Adisasmito, menyebut di Indonesia tingkat kesembuhan per 27 Agustus 2020 berada di persentase 72,8% atau 118.575 kasus. Angka tersebut  meningkat dari sebelumnya sebesar 71,5% dan masih lebih tinggi dari rata-rata dunia sebesar 69,34%.

Zonasi Resiko

Untuk peta zonasi risiko mingguan, ada 32 kabupaten/kota berada di zona merah atau risiko tinggi, 222 kabupaten/kota berada di zona oranye atau risiko sedang, 189 kabupaten/kota berada di zona kuning atau risiko rendah, 41 kabupaten/kota tidak ada penambahan kasus baru dan 30 kabupaten/kota tidak terdampak atau termasuk zona hijau.

Namun ada 17 kabupaten/kota yang statusnya naik dari risiko sedang atau zona kuning menjadi tinggi atau zona merah. Sebarannya, menurut Wiku, di 10 provinsi di antaranya Sumatra Barat (1), Sumatera Utara (1), Sumatra Selatan (1), DKI Jakarta (2), Jawa Barat (1), Jawa Tengah (2), Jawa Timur (2), Kalimantan Tengah (2), Kalimantan Selatan (4) dan Kalimantan Timur (1).

“Kami mohon agar perhatian pada 17 kabupaten/kota ini untuk segera dapat meningkatkan penanganan kasus dan penyelidikan epidemiologi serta testing dengan baik, agar posisi risikonya bisa menurun kembali menjadi sedang atau rendah,” papar Wiku.

Khusus 10 kabupaten/kota dalam zona merah tanpa perubahan selama 4 minggu, agar bisa diperbaiki. Wiku merinci, di DKI Jakarta diantaranya Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan Jakarta Utara.

“Ini (DKI Jakarta) kasusnya masih menanjak terus, dan seminggu yang lalu kasus kumulatifnya tertinggi. Sedangkan kasus kematiannya masih naik terus, 116 kematian dalam waktu 1 Minggu, namun kesembuhannya juga naik 75%,” jelas Wiku.

Daerah lain ialah Gorontalo, Hulu Sungai Tengah, Kota Ambon, Kota Medan, Deli Serdang, Kota Balik Papan dan Sidoarjo. Penambahan kasus positif pada daerah tersebut cenderung mengalami penurunan, namun kondisi kasus positif dalam perawatan sedang dalam fase puncak. Hal yang perlu diwaspadai, sambung Wiku, ialah angka kematian dari kasus positif masih dalam fase puncak.

“Harapannya 10 kabupaten/kota tanpa perubahan selama 4 minggu ini bisa segera berubah zonanya menjadi lebih baik,” ujarnya. (*/001)

Tag: