Kembali ke Santren dan Kampus, Santri dan Mahasiswa Kaltara Rapid Test Gratis

Gubernur Kalimantan Utara, Dr. H Irianto Lambrie menyaksikan rapid test  terhadap para santri dan mahasiswa yang akan kembali ke pesantren dan kampusnya masing-masing, Minggu (14/6/2020). (Foto Infopubdok Kaltara)

TANJUNG SELOR.NIAGA.ASIA-Dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, pagi tadi bertempat di Gedung Gabungan Dinas Pemprov Kaltara, Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr. H Irianto Lambrie menyaksikan rapid test  terhadap para santri dan mahasiswa yang akan kembali ke pesantren dan kampusnya masing-masing. Rapid test menjadi salah satu syarat keluarnya surat keterangan sehat bagi yang akan melakukan perjalanan keluar daerah di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang. Termasuk para santri dan mahasiswa ini.

“Rapid test, sekaligus surat keterangan kepada para santri dan mahasiswa ini kita berikan secara gratis. Ada 76 santri Pondok Pesantren Gontor dari Kaltara yang akan kembali. Mereka sebelumnya telah mengajukan permohonan secara resmi kepada Pemprov Kaltara. Atas dasar itu juga kita bantu.

Selain itu, bantuan rapid test juga kita berikan kepada para mahasiswa yang akan kembali ke kampus masing-masing,” ungkap gubernur.

Di Bulungan, tadi ada sekitar 50 orang. Sementara di kabupaten / kota lain yang ingin kembali ke tempat kuliahnya silakan ke Dinas Kesehatan setempat. Nanti dari Dinkes yang koordinasikan dengan Dinas Kesehatan Provinsi. Untuk teknis nanti dari Dinkes yang mengatur. Tentu akan diseleksi.

“Kita diutamakan bagi mahasiswa yang dari keluarga kurang mampu,” ujar gubernur lagi, seraya menambahkan, selain kepada santri dan mahasiswa, rapid test tadi juga dilakukan kepada wartawan karena kerap berinteraksi dengan banyak orang.

Menurut gubernur, perlu dipahami, bahwa rapid test ini dilakukan bukan sebagai acuan, jika orang yang ditest positif atau negatif Covid-19. Makanya dalam keterangannya, hasil rapid test itu reaktif dan non reaktif.

Namun rapid test penting untuk deteksi awal. Artinya, jika reaktif ada indikasi bisa ke positif. Meskipun hasilnya belum tentu, karena harus menunggu hasil test swab. Maka dari itu, bagi yang hasil rapid testnya reaktif tetap harus melakukan karantina.

Dalam kesempatan itu gubernur menyampaikan beberapa hal.  Pertama, berkaitan dengan pandemi Covid-19. Di mana sekarang, Pemerintah akan menerapkan pola kenormalan baru.

Artinya, aktivitas kehidupan masyarakat bisa kembali normal, namun dengan tatanan atau aturan baru. Yaitu mematuhi protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19, hingga nanti ditemukannya vaksin.

“Kita harus paham dan tahu apa itu Covid-19. Bagaimana penularannya, cara pencegahannya dan juga tingkat bahaya atau resikonya.  Kita tidak boleh menganggap remeh penyakit ini, dan harus selalu waspada. Namun jangan sampai kita panik,” katanya.

Kedua, pemerintah selama ini sudah melakukan berbagai langkah cepat dan tepat. Meski dalam pelaksanaannya, kata gubernur, ada pihak yang mencari celah menyalahkan Pemerintah. Semua pihak seharusnya berterima kasih kepada pemerintah, dengan upaya-upaya yang dilakukan. Dengan tujuan untuk melindungi rakyatnya.

“Dari itu, saya sangat mengajak kepada masyarakat untuk tetap disiplin mengikuti anjuran pemerintah. Di antaranya social distance dan phisycal distance atau jaga jarak. Kemudian pakai masker, dan selalu jaga kebersihan diri kita,” sambung gubernur.

Ketiga, selain mengikuti anjuran pemerintah ada beberapa hal penting dalam mencegah penularan virus ini. Yaitu menjaga imunitas. Di antaranya dengan rutin olahraga, konsumsi vitamin, dan istirahat cukup. Dan yang tak kalah penting, perbaiki ibadah kita.

“Mari kita selalu berdoa, memohon kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa semoga wabah penyakit ini segera hilang, dan bisa ditemukan vaksinnya. Aamiin,” pungkasnya. (adv)

Tag: