Kemenkes Targetkan Register Kanker Berlangsung Dua Tahun

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes Siti Nadia Tarmizi. (Foto HO/NET)

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Kementerian Kesehatan menargetkan adanya register (registry) kanker nasional dalam waktu dua tahun, dengan uji coba atau pilot project ditargetkan pada 2026 dan peluncuran pada 2027.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan register kanker ini bertujuan untuk memantau progres penanganan kanker individual hingga ke depan dan melihat kesintasan atau tingkat tahan hidup (survival rate) selama lima tahun.

“Dia mungkin ada di dalam RME-nya rumah sakit. Tapi bagaimana kita mengambil data-data tertentu yang terkait kanker supaya kita bisa jadikan dashboard, supaya kita bisa tahu, bisa ikuti dari dia didiagnosis puskesmas,” terang Direktur Siti Nadia, Selasa (28/10/2025), sebagaimana dilaporkan Antara.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), register kanker adalah manajemen untuk pengumpulan, penyimpanan, analisis, interpretasi, dan pelaporan data terkait subjek dengan kanker. Register kanker dinilai sebagai cara menggali informasi tentang beban dan pola kanker suatu negara, serta membantu upaya pencegahan.

Selama ini, data kesintasan atau tingkat tahan hidup (survival rate) kanker, seperti kanker payudara, bersumber dari BPJS Kesehatan.

Menurutnya, tantangan dalam membangun register kanker nasional adalah integrasi rekam medis dari tingkat fasilitas layanan kesehatan primer (FKTP) hingga ke RS.

Direktur Siti Nadia menyebutkan bahwa pada register kanker, akan ada integrasi dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), sebagai salah satu upaya pemantauan penanganan penyakit tersebut.

“Pasien kanker, misalnya dia gak dateng kan untuk misalnya kemoterapi keberapa gitu ya kan. Terus tiba-tiba meninggal. Nah di sistem registri kematian kita yang punyanya Dukcapil Itu kan gak ada penyebab. Nah itu menyambungkan lagi bahwa, Oh rupanya yang meninggal ini adalah pasien kanker,” jelasnya.

Kemenkes pun akan bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri dan BPJS dalam pengembangan register kanker tersebut.

Terkait pilot project pada 2026, Direktur Siti Nadia menyebutkan akan dilaksanakan di Rumah Sakit Kanker Dharmais.

Tag: