Kemenkop Rekrut 278 Pendamping Koperasi Merah Putih di Kaltim

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (DPPKUKM) Kaltim Heni Purwaningsih. (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Kementerian Koperasi RI tengah mencari tenaga pendamping koperasi desa/kelurahan merah putih se-Indonesia. Untuk di wilayah Kaltim sendiri tersedia kuota 278 pendamping koperasi, guna mengembangkan usaha koperasi desa/kelurahan merah di daerah.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (DPPKUKM) Kaltim Heni Purwaningsih menerangkan, usai pembentukan 1.037 kelembagaan koperasi desa/kelurahan merah putih di Kaltim, saat ini masuk dalam tahap pengoperasionalan koperasi desa/kelurahan merah putih.

Adapun beberapa tahapan yang dilakukan sebelum usaha koperasi ini berjalan, adalah pertama mengajukan rencana bisnis yang mau dijalankan melalui Sistem Informasi Manajemen Koperasi Desa/Kelurahan (SIMKOPDES).

“Semua koperasi desa/kelurahan merah putih se-Indonesia wajib masuk ke sana (SIMKOPDES), agar terpetakan menjadi satu database koperasi desa/kelurahan merah putih se-Indonesia,” kata Heni, ditemui di kantornya Jalan MT Haryono, Samarinda, Selasa 21 Oktober 2025.

Heni menyampaikan, untuk di Kaltim sendiri sudah 85 persen koperasi desa/kelurahan merah putih yang mengajukan rencana bisnis di SIMKOPDES.

“Tinggal beberapa koperasi di daerah remote (terpencil), kita perlu lakukan pendampingan,” ujarnya

Setelah seluruh koperasi desa/kelurahan merah putih berhasil memasukkan rencana bisnis di SIMKOPDES, selanjutkan akan dilakukan pelatihan untuk para pendamping dan pengurus koperasi desa/kelurahan merah putih.

Sebanyak 278 pendamping koperasi disiapkan untuk membantu lebih dari 2.000 pengurus koperasi di seluruh Kaltim.

“Satu pendamping memegang 10 koperasi desa/kelurahan merah putih,” sebut Heni.

“Pendamping koperasi desa/kelurahan merah putih dari daerah. Tapi yang menyeleksi dari Kementerian Koperasi. Syarat menjadi pendamping koperasi ini tidak boleh terikat kerja dengan instansi lain,” terang Heni.

Sejauh ini gerakan fisik pembangunan koperasi mulai terlihat. Pada 17 Oktober 2025, pemerintah pusat meresmikan pembangunan 800 gerai Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia, termasuk 16 gerai yang tersebar di Kaltim.

Gerai ini nantinya akan menjalankan 6 jenis usaha utama yakni sembako, pupuk dan sarana pertanian, kantor pos/logistik, sembako, simpan pinjam, klinik desa, dan apotek desa. Namun, daerah seperti Kaltim diberi fleksibilitas untuk mengembangkan usaha sesuai potensi lokal.

“Kalau dari 6 gerai itu kurang menjanjikan, dan ada potensi lokal yang menjanjikan silahkan. Kita mendorong juga untuk mengembangkan peternakan, budidaya perikanan dan semacamnya,” demikian Heni Purwaningsih.

Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi

Tag: