Kemenperin Dukung Program Magang Nasional

Sekretaris Jenderal Kemenperin Eko S.A. Cahyanto pada Sosialisasi Program Magang Nasional Batch 3 Kemenperin. (Foto Kemenperin/Niaga.Asia)

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan dukungannya terhadap Program Pemagangan Lulusan Perguruan Tinggi atau Program Magang Nasional yang menjadi kebijakan prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Program strategis ini dinilai sebagai langkah strategis untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten, adaptif, dan siap menjawab tantangan transformasi ekonomi nasional.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan bahwa pemagangan memiliki nilai strategis dalam mempercepat proses penyiapan tenaga kerja muda sebelum memasuki dunia industri.

“Melalui pemagangan, lulusan pendidikan tinggi memperoleh keterampilan yang relevan dengan kebutuhan riil industri, sekaligus memahami ekosistem kerja modern yang menuntut disiplin, produktivitas, dan kemampuan inovasi,” kata Menperin dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (2/12).

Menperin menekankan pentingnya kolaborasi lintas pemangku kepentingan untuk memastikan program ini berjalan efektif, khususnya dari pihak pelaku industri yang diharapkan membuka peluang partisipasi.

“Partisipasi industri akan memberikan dampak signifikan terhadap ketersediaan tenaga kerja terampil dan efisiensi proses rekrutmen, sekaligus mendukung peningkatan daya saing industri manufaktur nasional,” tuturnya.

Sekretaris Jenderal Kemenperin Eko S.A. Cahyanto menjelaskan, dukungan Kemenperin diwujudkan melalui sinergi program dengan mendorong partisipasi industri, fasilitasi informasi, dan pendampingan. Eko menilai pemagangan nasional merupakan instrumen strategis yang berdampak langsung dalam menyelaraskan keterampilan lulusan pendidikan tinggi dengan kebutuhan industri.

“Program pemagangan nasional ini menjadi salah satu metode pembangunan tenaga kerja yang efektif sebagaimana yang sudah diamanatkan dalam UU Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian,” ujarnya pada acara Sosialisasi Program Magang Nasional Batch 3 Kemenperin.

Langkah tersebut sejalan dengan upaya memanfaatkan momentum bonus demografi Indonesia yang ditandai dengan 69 persen penduduk usia produktif pada tahun 2025. Eko turut mengimbau para pelaku industri untuk berpartisipasi aktif, mengingat seluruh komponen pembiayaan peserta magang telah ditanggung oleh pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan.

“Sehingga lulusan perguruan tinggi tidak hanya memiliki pengalaman kerja, tetapi juga memahami budaya kerja industri, standar keselamatan, dan etos inovasi yang dibutuhkan dalam sistem produksi modern,” tegasnya.

Dukungan Kemenperin juga diperkuat oleh kesiapan ekosistem pendidikan vokasi yang telah dikembangkan secara komprehensif. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Doddy Rahadi menyampaikan bahwa Kemenperin memiliki infrastruktur pendidikan vokasi yang terintegrasi dalam pengembangan SDM industri.

“Seluruh satuan pendidikan dan kelembagaan tersebut, baik perguruan tinggi vokasi, SMK Industri, balai diklat industri, maupun satuan kerja standardisasi dan pelayanan jasa industri, secara kolektif berkomitmen untuk menyukseskan program pemagangan nasional dengan membuka kesempatan pemagangan dan memberikan pengalaman langsung mengenai sistem pembinaan industri nasional,” paparnya.

Dari sisi pelaksanaan, Kementerian Ketenagakerjaan telah menyiapkan 100 ribu kuota peserta pemagangan yang diperuntukkan bagi lulusan perguruan tinggi dengan masa kelulusan maksimal satu tahun. Program ini berlangsung selama enam bulan dan peserta akan memperoleh uang saku setara Upah Minimum Kabupaten sesuai domisili penyelenggara pemagangan.

Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi menjelaskan bahwa program ini memberikan kesempatan bagi lulusan perguruan tinggi untuk memperoleh pengalaman kerja sekaligus mendukung perluasan kesempatan kerja di berbagai sektor industri.

“Pemerintah juga menyediakan sistem digital terpadu melalui platform siapkerja dan maganghub untuk memudahkan proses pendaftaran peserta maupun penyelenggara pemagangan,” jelasnya.

Menperin juga menegaskan bahwa pemagangan harus menjadi gerakan nasional yang melibatkan pemerintah, dunia industri, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk menciptakan generasi muda yang siap bersaing pada level global.

Menurutnya, investasi pada penguatan SDM melalui pemagangan akan berkontribusi langsung pada peningkatan produktivitas nasional, akselerasi industrialisasi, serta penciptaan ekonomi bernilai tambah tinggi.

“Oleh karena itu, pemagangan harus diposisikan sebagai salah satu strategi utama dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai negara industri maju, mandiri, dan berkelanjutan,” pungkas Agus.

Sumber: Siaran Pers Kemenperin | Editor: Intoniswan

Tag: