Kerugian Akibat Banjir di Kabupaten Nunukan Ditaksir Rp 61,6 Miliar

Perahu menjadi sarana transportasi  utama ketika banjir di 6 kecamatan Kabupaten Nunukan. (foto Istimewa/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Musibah banjir pada 6 kecamatan yang terjadi 04 Januari 2022 di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), menyisakan kehancuran dengan taksiran kerugian mencapai Rp. 61,6 miliar.

“Kerugian banjir melanda 6 kecamatan selama satu pekan diperkirakan Rp 61,6 miliar lebih,” kata  Kasubid Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, Mulyadi pada Niaga.Asia, Selasa (01/02/2022)

Banjir yang disebabkan luapan sungai Sembakung dan buangan sungai berhulu di Malaysia, menimbulkan kerugian infrastruktur sebesar Rp 46 miliar, pertanian perkebunan Rp 375 juta, sektor perdagangan Rp 75 juta, perumahan Rp 2,5 miliar dan sektor sosial Rp 12 juta.

Jumlah penduduk yang terdampak banjir mencapai 15.083 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) 2,235, sedangkan bangunan rumah yang rusak berat dan ringan dan hancur diperkirakan 1.379 buah.

“Nilai kerugian banjir tahun 2022 jauh lebih besar dibandingkan tahun 2021 yang taksiran kerugian sekitar Rp 5 miliar, jelasnya.

Dari kerusakan itu, terdapat 200 hektar lahan sawah di Kecamatan Sembakung, terendam air yang 50 hektar diantaranya siap panen, adapun kerusakan berat bangunan hanyut berada di Lumbis Ogong.

Banjir dengan ketinggian bervariasi antara 1 sampai 3 meter berdampak pula terhadap fasilitas umum seperti, 7 unit bangunan sekolah, 12 unit bangunan gereja, 4 bangunan masjid dan 8 kantor kecamatan serta desa.

“Keadaan kerusakan banjir tahun 2022 persis dampak banjir tahun 2017, nilai kerugian dan dampaknya hampir sama,” tuturnya.

Air pasang bersamaan curah hujan yang tinggi di awal tahun selalu menimbulkan banjir di sebagian wilayah kabupaten Nunukan, kondisi inilah yang membawa Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini bersama Gubernur Kaltara, Zainal Arifin Paliwang dan anggota DPR RI Dapil Kaltara meninjau lokasi terdampak bencana banjir.

Beberapa program penanganan banjir dijanjikan oleh Mensos dan Gubernur Kaltara dalam mengatasi bencana alam di 6 kecamatan, salah satunya menyiapkan sarana lumbung sosial dan bantuan kapal untuk tim siaga bencana.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Rachmat Rolau

Tag: