Kesbangpol Nunukan Wacanakan Bentuk Forum Lintas Agama untuk Anak Muda

Kepala Badan Kesbangpol Nunukan, Hasan Basri Mursali bersama satuan intelijen dan media membahas rencana pembentukan Forum Lintas Agama Anak Muda. (Foto : Bud Anshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbanpol) Nunukan mewacanakan pembentukan Forum Lintas Agama yang nantinya menjadi wadah bagi anak muda bersatu menangkal isu-isu radikalisme, narkoba, perdagangan orang dan kebangsaan.

“Jika para orang tua tokoh agama memiliki FKUB, maka anak-anak muda juga kita fasilitasi untuk berkumpul dalam wadah Pelita,” kata Kepala Badan Kesbangpol Nunukan, Hasan Basri Mursali, pada Niaga.Asia, Jumat (25/07/2025).

Keberadaan Forum Lintas Agama nantinya akan membantu pemerintah daerah dalam mendeteksi dini dan menangkal aliran radikal, peredaran narkoba yang semakin meluas hingga kejahatan perdagangan orang di wilayah perbatasan Nunukan.

Hasan menerangkan, isu agama sering kali dimainkan oknum-oknum masyarakat dalam menciptakan perpecahan antar pemeluk agama. Hadirnya Pelita di tengah masyarakat diharapkan dapat meredam keterlibatan anak muda dalam paham radikal.

“Anak-anak muda rentan terbawa arus. Untuk itu perlu benteng atau pondasi yang kuat agar mereka dapat melindungi diri sendiri berjalan di arah kebenaran,” tuturnya.

Pelita Nunukan akan berbeda dengan Pelita di daerah lainya karena program Pelita terintegrasi pada Rencana Kerja (Renstra) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) program kerja Kesbangpol Nunukan.

“Renstra dan RPJMD berlalu untuk 5 tahun, jadi saya yakin program Forum akan berterusan selama ada Renstranya,” ucapnya.

Dikatakan Hasan, fokus awal program kerja Forum adalah menjaga kerukunan antar umat beragama, karena di Nunukan cukup rentan terhadap aliran-aliran radikal yang dapat membuat kerukunan pecah atas nama agama.

Para pemuda lintas agama boleh bertahan dengan keyakinan agama masing-masing, namun tidak membenci agama lain. Rasa toleransi menghormati agama sangat penting dalam menjaga kebersamaan di Indonesia.

“Kita pernah mendeteksi adanya aliran-aliran radikal muncul di wilayah Kabupaten Nunukan. Makanya kami bangun kerekatan para pemuda agar tidak membenci agama lain,” sebutnya.

Program kerja Forum akan bersinergi dengan Kementerian Agama dan melibatkan instansi yang dapat memberikan wawasan kebangsaan guna membentengi para pemuda tidak tersentuh oleh aliran radikal.

Selain itu, pemuda yang tergabung dalam Pelita nantinya dilibatkan dalam sosialisasi pencegahan radikalisme, narkotika dan perdagangan orang dan hal-hal penting lainnya yang kiranya dapat mencegah kerusakan dan perpecahan.

“Kita coba mengedukasi pemuda agar tidak tersentuh aliran radikalis, hal-hal negatif khususnya persoalan kerukunan beragama,” terangnya.

Hasan memastikan keberadaan Pelita tidak akan disusupi oleh kepentingan politik ataupun kepentingan pribadi anggota dan masyarakat umum lainnya, Pelita berdiri secara independen melibatkan semua unsur-unsur kepemudaan agama.

“Saya kira Pelita akan bisa menjaga netralitas dari dunia politik dan hanya fokus pada isu kebangsaan dan isu merah putih,” tutupnya.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Intoniswan | Advertorial

Tag: