Ketersedian Air Bersih dan Listrik Sangat Minim di Maratua

Semua rumah warga di Maratua punya tandon air (Foto : Intoniswan/Niaga Asia)

MARATUA.NIAGA.ASIA – Ketersedian air bersih dan listrik untuk masyarakat di Kecamatan Maratua, Kabupaten Berau.

Untuk air bersih misalnya, masyarakat mengandalkan air hujan, sehingga tiap rumah bisa dilihat tandon air bejejer di samping rumah warga. Kemudian untuk listrik, juga sama halnya, juga sangat minim.

PLTS komunal yang ada juga tak mencukupi. Misalnya di Desa Teluk Alulu, dari 3 RT hanya 1 RT masih dapat diterangi PLTS.

“Sedangkan RT 2 dan 3 listrik dari genset warga sendiri,” kata Raspi, warga RT 3 Teluk Alulu pada Niaga Asia, Sabtu (6/11/2021).

Biaya operasional genset sendiri yang digunakan mulai jam 6 sore sampai jam 6 pagi sebesar Rp70 ribu. Atau untuk membeli solar 7 liter seharga Rp70 ribu.

“Sedangkan harga premium Rp 12.500 per liter,” kata Raspi.

Menurut Raspi lagi, untuk air bersih, mengandalkan air hujan yang ditampung di tandon air. Tandon berasal dari bantuan pemerintah dan desa. Kalau mau lebih banyak beli sendiri.

“Rata rata 1 rumah punya 3 tandon air, kapasitas tampung tandon ada yang 1.200 liter dan ada pula yang yang 2.200 liter,” ungkapnya.

Bulan bulan air bersih harus dibeli adalah Juli dan Agustus. “Harga air bersih dari usaha perorangan di Teluk Harapan per truk 125 ribu,” kata Raspi yang sehari-hari berdagang es krim keliling.

Tentang usaha sehari-hari masyarakat, yang muda muda bekerja di resort-resort. Sedangkan warga berusia setengah baya bekerja di sektor perdagangan dan jasa, kemudian pertanian.

Usaha tani hanya kebun kelapa. Untuk 1 hektar kebun ada 200 pohon. Kelapa dijual ke pedagang pengumpul dengan harga Rp2.000 per buah.

“Pedagang pengumpul menjual lagi kelapa ke Tanjung Redeb,” ujar Raspi.

Penulis : Intoniswan | Editor : Intoniswan

Tag: