Keterwakilan Perempuan di DPRD Kaltim Menurun Sedangkan di Pemprov Sangat Progresif

Anggota DPRD Kaltim dari Dapil Balikpapan, Damayanti. (Foto Dok Damayanti)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Damayanti, menyoroti fenomena menarik dalam pemerintahan Provinsi Kalimantan Timur, dimana keterlibatan perempuan di sektor eksekutif sudah sangat progresif, tetapi justru terjadi penurunan keterwakilan perempuan di lembaga legislatif.

“Kalau kita melihat struktur pemerintahan saat ini, saya rasa luar biasa. Banyak perempuan menduduki posisi strategis di provinsi,” kata Damayanti saat di wawancarai, Senin (19/5/2025).

Damayanti menyebut beberapa nama perempuan yang saat ini memegang jabatan penting di Pemprov Kaltim, seperti Sekretaris Daerah Sri Wahyuni, Sekretaris DPRD Nurhayati Usman, Kabiro Kesra Dasmiah, hingga jajaran pimpinan rumah sakit seperti dr. Indah Puspitasari (RSJD Atma Husada dan RS AWS) serta drg. Shanty Sintessa Wulaningrum (Rumah Sakit Mata).

“Artinya, peluang perempuan untuk tampil sebenarnya sangat terbuka. Tapi di legislatif, justru ada penurunan jumlah perempuan,” ujar Damayanti, satu-satunya perempuan anggota DPRD Kaltim dari Dapil Balikpapan.

Menurut data yang diungkap Damayanti, pada periode 2019–2024 terdapat 8 legislator perempuan di DPRD Kaltim. Namun, pada periode 2024–2029 jumlahnya berkurang, menjadi  7 orang.

“Saya lihat ini sebagai alarm bagi kita. Di Dapil Balikpapan misalnya, yang sebelumnya ada dua legislator perempuan, sekarang tinggal saya sendiri. Ini bukan hanya soal jumlah, tapi dampaknya terhadap suara dan kepentingan perempuan di parlemen,” tegas politisi partai PKB ini.

Damayanti menilai bahwa kehadiran perempuan di legislatif penting untuk menjamin adanya perspektif yang inklusif dalam pengambilan kebijakan, khususnya terkait isu perempuan dan anak.

Ia juga mengungkapkan bahwa perjalanan perempuan menuju kursi legislatif bukan perkara mudah. Selain tantangan politik, perempuan juga harus menghadapi stigma sosial serta butuh dukungan penuh dari keluarga dan lingkungan.

“Saya sangat mengapresiasi tujuh legislator perempuan yang ada saat ini. Mereka datang dari latar belakang berbeda, masih dalam tahap belajar juga, tapi berhasil mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Itu enggak mudah, apalagi bagi perempuan,” ungkap Damayanti.

Menurutnya, banyak perempuan yang masih terhalang untuk tampil di ruang publik karena stereotip yang melekat.

“Image perempuan itu masih dianggap cocoknya di dapur, sumur, kasur. Padahal perempuan juga bisa bersuara, bisa memimpin. Tapi butuh keberanian dan dukungan,” ucapnya mantap.

Damayanti berharap agar semakin banyak perempuan Kalimantan Timur yang berani terlibat dalam politik dan ruang pengambilan keputusan.

Ia menekankan pentingnya regenerasi perempuan yang tangguh dan siap bersaing secara sehat.

“Kita butuh lebih banyak perempuan yang siap masuk politik. Bukan hanya tampil, tapi benar-benar membawa perubahan. Saya yakin, kalau perempuan diberi kesempatan, hasilnya luar biasa,” pungkasnya.

Penulis : Nai | Editor : Intoniswan | ADV DPRD Kaltim

Tag: