Ketimpangan IPM Antarkota dan Kabupaten Masih Jadi PR Besar

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Andi Satya Adi Saputra. Foto : Nai/Niaga.Asia

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada tahun 2024 mengalami peningkatan signifikan, mencapai angka 78,79. Kenaikan sebesar 0,59 poin atau sekitar 0,75 persen dibandingkan tahun 2023 ini menunjukkan tren positif dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di wilayah kaltim.

Namun, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Andi Satya Adi Saputra, mengingatkan bahwa peningkatan IPM ini masih disertai dengan adanya ketimpangan pembangunan yang nyata antara kota besar dan daerah tertinggal di provinsi Kaltim.

Ketimpangan tersebut paling terasa antara kota Samarinda, Balikpapan, dan Bontang dengan kabupaten-kabupaten seperti Mahakam Ulu (Mahulu) dan Kutai Barat (Kubar).

“Memang IPM Kalimantan Timur mengalami peningkatan, tapi yang menjadi masalah utama adalah ketimpangan antara tiga kota besar, yakni Samarinda, Balikpapan, dan Bontang dengan daerah-daerah lain seperti Mahulu dan Kubar yang masih tertinggal,” ujar Andi Satya Adi Saputra saat di hubungi, Selasa (24/6/2025).

Menurut Andi, ketimpangan IPM ini mencerminkan bahwa sejumlah kota besar dapat menikmati pembangunan pendidikan dan infrastruktur yang cukup baik.

Namun, sejumlah kabupaten lain masih menghadapi tantangan serius dalam hal akses dan kualitas pendidikan, yang berdampak pada rendahnya IPM di daerah tersebut.

“Ketimpangan ini berarti ada beberapa kota yang bisa menikmati pembangunan pendidikan yang luar biasa, tetapi ada juga kabupaten-kabupaten yang IPM-nya rendah. Ini mengindikasikan akses dan kualitas pendidikan yang tidak memadai di sana,” jelasnya.

Andi menekankan bahwa pemerintah harus menjadikan masalah ini sebagai pekerjaan rumah yang serius. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memperbaiki akses pendidikan di daerah-daerah tertinggal, termasuk pemberian beasiswa dan pengembangan pendidikan vokasi yang lebih baik.

Selain itu, infrastruktur dasar seperti jalan dan fasilitas sekolah juga harus mendapatkan perhatian lebih agar dapat menunjang kualitas pendidikan.

“Kita harus segera mengejar ketertinggalan ini dengan memperbaiki akses pendidikan, memberikan beasiswa dan vokasi, serta membangun infrastruktur dasar seperti jalan dan gedung sekolah. Dengan langkah ini, diharapkan IPM di Kaltim tidak lagi jomplang antara satu kota dan kota lainnya,” ujarnya.

Andi Satya menjelaskan Peningkatan IPM yang merata diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sumber daya manusia yang berkualitas dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan di seluruh wilayah Kalimantan Timur.

”Dengan peningkatan dan pertumbuhan sumber daya manusia yang berkualitas ini sehingga tidak ada lagi daerah yang tertinggal dalam berbagai aspek pembangunan,” paparnya.

Penulis : Nai | Editor : Intoniswan | ADV DPRD Kaltim

Tag: