Ketua Dewan Pers: Bangun Jurnalisme Berbasis Pancasila

Ketua Dewan Pers Prof DR Azyumardi Azra memberikan paparan dalam sambutan pembukaan Rapimnas Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) di Jakarta, Kamis 21 Juli 2022 (intoniswan/niaga.asia)

JAKARTA.NIAGA.ASIA — Ketua Dewan Pers Prof DR Azyumardi Azra minta perusahaan pers yang tergabung di Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) membangun jurnalisme berbasis Pancasila dan mengkritisi hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai dari sila-sila Pancasila.

“Pancasila alat pemersatu bangsu, ideologi negara, falsafah hidup bangsa, jadi jangan dibiarkan ada penyimpangan terhadap Pancadila,” kata Azyumardi saat menyampaikan sambutan di rapat pimpinan nasional (Rapimnas) SMSI di Mabes TNI Angkatan Darat di Jakarta, Kamis 21 Juli 2022.

Menurut dia, hal yang krusial sekarang ini yang berawal dari Pilpres 2014 ada indikasi perpecahan di tengah masyarakat. Itu dapat dilihat dengan penamaan kelompok tertentu dengan sebutan kampret, cebong, dan terbaru kadrun.

“Media siber jangan ikut-ikutan memanas-manasi ketiga kelompok tersebut,” ujarnya.

Azyumardi juga mengingatkan media untuk peduli terhadap masih banyaknya orang miskin dan maraknya ketidakadilan di bidang ekonomi dan penegakan hukum.

Gini Ratio kita masih tinggi, naik ke 0,4 paska Covid. Ini artinya ketimpangan antara orang kaya dengan yang miskin, makin tinggi,” terangnya.

Kemudian, yang perlu dicermati adalah makin lunturnya budaya musyawarah dan mufakat. Pemerintah dan DPR membuat Undang-undang tanpa musyawarah atau melibatkan rakyat.

“Misalnya dalam kasus penyusunan Rancangan UU KUHP, tanpa melibatkan masyarakat, organisasi wartawan, tiba-tiba disahkan rancangan KUHAP yang bisa mengancam kebebasan pers,” imbuh Azyumardi.

Masih menurut Azyumardi, tugas jurnalis menjaga persatuan dan kesatuan, mengingatkan semua pihak, pemangku kepentingan di negeri ini dari penyimpangan terhadap semua sila-sila Pancasila, yang mengancam Pancasila itu sendiri.

“Media siber yang punya kecepatan menyebarkan informasi ke publik dibandingkan media cetak, berkewajiban menjaga Pancasila, mempublikasikan ketidakadilan terus menerus, dan memastikan persatuan dan kesatuan bangsa tetap terjamin,” ajaknya.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan

 

Tag: