Ketua Menteri Sabah Izinkan Kapal Penyeberangan Sebatik-Tawau Beroperasi

aa
Rudi Haji Rapi, Ketua Serikat RM Delima Shipping dan Forwanding SDN, BHD Malaysia.

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Pemegang izin pengoperasian dan pengelolaan kapal penyebarangan antara Tawau, Sabah, Malaysia-Sebatik, Kabupaten Nunukan, Serikat RM Delima Shipping dan Forwanding SDN. BHD Malaysia melalui ketuanya, Rudi Haji Rapi membenarkan usulannya ke Pejabat Ketua Menteri Sabah, kapal milik pengusaha dari Nunukan, H Danni Iskandar mengisi rute penyeberangan langsung Sebatik-Tawau telah dikabulkan.

“Dengan terbitnya surat sokongan dari Pejabat Ketua Menteri Sabah, proses selanjutnya adalah tinggal menunggu surat kelulusan atau surat ijin kapal yang akan dioerasikan dari Majelis Keselamatan Negara (MKN) Malaysia sebagai dokumen kelengkapan akhir sebelum dimulainya kegiatan pengoperasian kapal Tawau-Sebatik,” kata Rudi Haji Rapi kepada Niaga.Asia, Senin (22/10/2018).

Dalambeberapa tahun tahun terakhir masyarakat dan pelaku usahan di Sebatik apabila berurusan ke Tawau harus ke Nunukan dulu, dan baru ke Tawau naik kapal penumpang yang memenuhi syarat keselamatan  sebagaimana dipersyarakatkan Majelis Keselaman Negara (MKN) Malaysia, yakni body kapal terbuat dari besi, memiliki peralatan navigasi sesuai aturan intrenasional, dan dilengkapi perlengkapan keselamatan untuk penumpang.

Menurut Rudi, sesuai ketentuan yang berlaku di Sabah, Malaysia kapal yang dioperasikan melayani rute Sebatik-Tawau adalah kapal terbuat dari besi, bukan dari fyber glass. Dengan demikian, kapal penyeberangan yang dibeli  Pemkab Nunukan karena bodynya dari fyber tak bisa dipakai. “Kapal yang akan mengisi rute Sebatik-Tawau kapal besi yang disiapkan Bapak Danni Iskandar,” ungkapnya.

Ketua DPRD Nunukan,  H. Danni Iskandar ketika diminta tanggapannya menyatakan  menyambut baik terbitnya surat persetujuan beroperasinya kapal penyebarangan langsung dari Sebatik-Tawau. “Ini kabar baik untuk warga Sei Nyamuk, Sebatik. Warga disana telah lama dari tahun 2012 menantikan kapal resmi ke Tawau,” kata Danni.

Untuk mengisi rute penyeberangan Sebatik-Tawau, kata Danni yang juga pengusaha angkutan penumpang laut, dia akan membantu menyediakan kapal besi sesuai persyaratan yang dikehendaki pemerintah Malaysia. “Saya siap  kapal Francis Express, kebetulan kapal Nunukan-Tawau itu jarang beroperasi atau ngangur,” ujarnya.

Francis Ekpress sendiri adalah kapal berbahan besi dan mampu mengangkut penumpang maksimal 80 orang, dengan body kapal dari besi, keselamatan penumpang akan lebih terjamin, karena mampu menahan jika tiba-tiba terjadi ombak besar di laut perbatasan dua negara. “Saya siap bekerjasama dengan Serikat RM Delima Shipping dan Forwanding SDN. BHD Malaysia sebagai pemegang izin di Tawau,” ungkapnya. “Kalau 1 kapal tidak cukup, nanti masih ada 1 kapal lagi milik H Taming yang memenuhi standar untuk dioperasikan,” tambahnya.

Selama ini Dani dan Taming adalah dua pengusaha angkutan laut yang gigih mengusahakan mendapatkan izin mengoperasikan kapal penyeberangan dari Sebatik-Tawau, walau memakan waktu dan proses cukup lama dan berkomunikasi dengan Rudi Haji Rapi. (001)