Ketua MPR: Pemerataan Pembangunan Membaik

AA
Presiden Jokowi dan Wapres K.H. Ma’ruf Amin mendapatkan ucapan selamat dari Ketua MPR RI Bambang Soesatyo setelah menerima Berita Acara Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI 2019-2024, dalam Sidang Paripurna MPR RI, di Senayan, Jakarta, Minggu (20/10) sore. (Foto: JAY/Humas)

JAKARTA.NIAGA.ASIA-Pemerataan pembangunan dinilai kian membaik. Ini ditunjukkan dengan berbagai indikator dalam lima tahun terakhir. Begitu juga perekonomian nasional menunjukkan peningkatan yang signifikan. Belum lagi, pembangunan infrastruktur yang monumental telah membuka konektivitas yang luas terutama koneksi pasar dengan sentra-sentra industri.

Demikian disampaikan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dalam pidato pembukanya pada Rapat Paripurna Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019).

“Kecenderungan ekonomi kita menunjukkan peningkatan. Angkatan pengangguran terus menurun, penduduk miskin juga terus mengalami penurunan. Bahkan, mengalami angka terendah, yakini mencapai 9,41 persen dari sebelumnya 11,22 persen pada tahun 2015,” jelasnya.

Politisi Partai Golkar yang akrab disapa Bamsoet itu melanjutkan, indikator pemerataan pembangunan ditunjukkan dengan makin rendahnya rasio gini indeks pembangunan manusia (IPM) yang terus meningkat. Bahkan, masuk dalam status tinggi. Dan saat ini tidak ada lagi provinsi yang tingkat IPM-nya rendah.

Pada bagian lain, ia juga mengatakan, konektivitas antarwilayah, terutama di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Akselerasi infrastruktur yang difokuskan pada konektivitas sepanjang rantai pasok juga telah menghubungkan pasar dengan sentra-sentra produksi rakyat, mulai dari produk pertanian, perikanan, perkebunan, dan industri, termasuk koperasi dan UMKM.

“Kami pun mencatat dalam lima tahun terakhir hasil dari dana transfer ke daerah dan dana desa sudah dirasakan manfaatnya oleh sebagian besar masyarakat melalui peningkatan kinerja pelayanan dasar publik, seperti akses rumah tangga terhadap sanitasi dan air minum layak, persalinan yang dibantu tenaga kesehatan, serta angka partisipasi murni dari pendidikan anak usia dini sampai dengan SMA sederajat,” ungkap Bamsoet.

Selain itu, melalui dana alokasi khusus fisik, pemerintah juga dinilai berhasil membangun infrastruktur bagi masyarakat seperti peningkatan jalan, penyelesaian jembatan, pembangunan ruang kelas baru, pembangunan laboratorium sekolah, peningkatan dan pembangunan jaringan irigasi, pembangunan kualitas rumah dan rehabilitasi sarana dan prasarana kesehatan. Semuanya sudah diwujudkan pada lima tahun terakhir ini. (*/001)