Ketum KKSS Programkan Gemiliaran Bagi 12 Juta Jiwa Penduduk Sulsel

Ketum BPP KKSS Muhlis Pathana bersama Ketua KKSS Kaltara M Yunus Abbas ketika berada di Tarakan. (Foto: Mansyur/Niaga Asia)

TARAKAN.NIAGA.ASIA – Badan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) memprogramkan Gerakan Miliaran (Gemiliaran). Program ini untuk menyantuni penduduk Sulsel yang terkena musibah.

“Sejauh ini kan kalau ada warga Sulsel yang terkena musibah, kita beri bantuan secara spontan. Nah, untuk mengakomodir misi kemanusiaan itu, maka diperlukan wadah khusus, sehingga kita bentuk Yayasan Gemiliaran,” terang Ketua Umum BPP KKSS, Muhlis Pathana.

Alasan memberi nama Gemiliaran, karena dia meyakini banyak warga Sulsel yang sudah menjadi miliaran.

“Program ini disambut sangat antusias oleh warga Sulsel, di seluruh Indonesia. Karena sudah banyak yang berpartisipasi,” kata Muhlis, Selasa (10/3), seraya mengatakan Gemiliaran merupakan bagian dari visi misinya saat terpilih sebagai Ketum BPP KKSS periode 2019-2023.

Muhlis menargetkan, program tersebut menyasar 100 tokoh Sulsel yang tersebar di 33 provinsi termasuk Kaltara, dengan nominal Rp3,3 miliar. Artinya, Rp100 juta akan terkumpul dari setiap provinsi kecuali Sulsel.

“Sampai hari ini, yang sudah terkumpul di luar dugaan kami, yaitu sebanyak Rp4,5 miliar atau melebihi target. Bahkan belum mencapai 100 tokoh, atau baru 60 tokoh,” sebutnya.

Dia memastikan dana yang terkumpul akan dikelola secara profesional, dan terpercaya melalui Direktur Bank DKI yang juga pengurus BPP KKSS.

“Kita akan kelola secara profesional, akuntanbel, dan akan diaudit setiap tahun oleh akuntan publik terpercaya. Jadi lembaga ini benar-benar dapat dipercaya,” sebutnya.

“Saat ini masih dilakukan secara manual melalui transfer via ATM atau langsung ke petugas bank. Kedepan, akan kita buat aplikasi di smartphone yang namanya Gemiliaran KKSS, jadi bisa dilakukan secara online,” tambah Muhlis.

Hanya saja, Gemiliaran hanya ada di BPP KKSS namin akan dikoneksikan ke seluruh pengurus KKSS, di tiap provinsi dan luar negeri. “Kalau di provinsi tuh ada namanya sendiri. Seperti di Surabaya, namanya Lembaga Kasih Sayang. Tapi tujuannya tetap sama,” katanya.

Muhlis menyebutkan, warga Sulsel hingga saat ini tercatat sebanyak 12 juta jiwa yang tersebar di seluruh dunia. Dengan demikian, tanpa melihat latar belakangnya, setiap warga KKSS yang terkena musibah akan menerima santunan Gemeliaran tersebut.

“Bantuan melalui dana itu akan kita berikan kepada korban musibah yang sifatnya skala nasional. Misalnya Tsunami di Palu kemarin. Kalau musibah lokal dengan skala kecil cukup pengurus provinsi yang berinisiatif biar tidak ada kecemburuan sosial,” ungkapnya.

“Baru-baru ini ada masuk dari Penajam Kaltim sebesar Rp200 juta. Kalau dari Kaltara baru Rp10 juta,” demikian Muhlis. (003)