
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Suasana penuh kekhusyukan tampak saat pelaksanaan Salat Iduladha 1446 Hijriah dan khutbah pada Jumat (6/6) pagi di Masjid Nurul Mu’minin, Jalan Gunung Arjuna, Kelurahan Jawa, Kota Samarinda.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh berbagai unsur masyarakat, tokoh agama, dan para pejabat pemerintah, termasuk Sekdaprov Sri Wahyuni, Kepala Dinas Kehutanan Joko Istanto, Kepala Dinas Kesehatan Jaya Mualimin, Kepala Dinas Pariwisata Ririn Sari Dewi.
Bertindak sebagai khatib, Al Habib Umar Assegaf menyampaikan khutbah menggugah hati, mengajak umat Islam di Samarinda untuk merefleksikan makna sejati pengorbanan dan ketaatan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Dalam khutbahnya, Habib Umar membuka dengan mengingatkan bahwa hari raya kurban merupakan bagian dari ayyāmullāh, hari-hari Allah yang akan menjadi saksi di akhirat kelak bagi mereka yang memuliakannya.
“Hari ini adalah hari yang akan bersaksi di akhirat atas ketaatan seorang hamba kepada Tuhannya. Hari yang kelak akan bersaksi atas pengorbanan yang dilakukan demi mencapai ampunan. Dan, hari yang akan bersaksi untuk orang-orang yang berlomba mencapai derajat tinggi di sisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” ujarnya.
Habib Umar mengangkat kisah agung Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail alaihimassalām sebagai inti dari pesan Iduladha. Ketika itu, Nabi Ibrahim, dalam mimpinya, mendapat sebuah perintah untuk menyembelih anaknya sendiri, yang kemudian ia menyampaikannya dengan bijak dan penuh adab kepada Ismail.
“Nabi Ibrahim bertanya, ‘Wahai anakku, aku melihat dalam mimpiku bahwa aku harus menyembelihmu. Maka dari itu, bagaimana pendapatmu?’ Ini bukan sekadar ketaatan, tetapi juga pelajaran tentang komunikasi, adab, dan keyakinan yang tidak goyah atas perintah Allah,” terangnya.
Ia mengajak para jemaah untuk meneladani semangat pengorbanan dan kepatuhan ini dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam bentuk berbagi rezeki, menjawab panggilan ibadah, maupun dalam memilih jalan kebaikan di tengah godaan dunia.
“Hidup ini selalu memperhadapkan kita pada dua pilihan. Ketika mendengar azan subuh, kita dihadapkan pada pilihan ‘bergegas ke masjid atau tetap melanjutkan istirahat’. Ketika seseorang membutuhkan bantuan, kita dihadapkan pada pilihan ‘membantu atau menjadi penonton’,” tuturnya.
Habib Umar juga menyinggung kisah dua anak Adam yang mempersembahkan kurban, dan hanya satu yang diterima karena dilakukan dengan ketakwaan. Pesan ini, menurutnya, menjadi penekanan bahwa pengorbanan sejati adalah yang disertai ketulusan dan keimanan.
“Laksanakanlah pengorbanan dengan cara yang paling baik, sebaik-baiknya, karena Allah hanya menerima dari orang-orang yang bertakwa,” tegasnya.
Menutup khutbahnya dihadapan para jemaah, Habib Umar pun memanjatkan doa agar umat Islam diberikan taufik dan hidayah untuk terus berjalan di jalan lurus, dijauhkan dari maksiat dan dosa, serta dipanjangkan umur dalam kebaikan.
Tak lupa, ia mengajak seluruh jemaah untuk mendoakan para tamu Allah yang tengah menunaikan ibadah haji di Tanah Suci.
“Semoga saudara-saudara kita para jemaah haji diberikan kemudahan dan kekuatan dalam setiap ibadahnya, dan kembali ke tanah air dalam keadaan selamat serta membawa predikat haji mabrur,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Jaya Mualimin juga turut memberikan ucapan selamat kepada seluruh umat Muslim yang ada di Kaltim, khususnya Kota Samarinda.
“Selamat Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah. Semoga kita semua dapat mengikuti keteladanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dalam pengorbanan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” pungkasnya.
Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim
Tag: Idul Adha