
SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Tidak ada yang menyangka, jamu tradisional di era modern saat ini dan kurang dilirik masyarakat, justru jadi penopang hidup dan sumber penghasilan.
Seperti yang dilakukan Nadia Marrisa, salah satu pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menegah (UMKM) di Samarinda, kini sukses memasarkan produk minuman sehatnya dengan menawarkan berbagai varian dan kemasan lebih kekinian.
Berawal dari keberanian dan optimistis, dia menemukan prospek cerah dari usaha jamunya. Perlahan namun pasti, dukungan orang-orang di sekitarnya membuat bisnis jamunya dikenal dan mulai diminati masyarakat.
Di tengah permintaan yang mulai meningkat, Nadia kemudian terus berupaya mengembangkan usahanya dengan menjual berbagai macam produk jamu, dan kemudian memberikan label nama ‘Bakul Jamu Mbak Bro’.
“Jamu ini memang jarang dilirik masyarakat. Tapi bagaimana caranya kita buat jadi modern, dan ada sekitar 40 varian dari jamu cair, teh, sampai instan,” kata Nadia dalam perbincangan.
Seiring dengan perkembangan teknologi, Nadia memanfaatkannya untuk memasarkan produk jamunya secara daring (online). Bersama karyawannya, dia juga menitipkan produknya ke beberapa ritel modern atau swalayan di ‘Kota Tepian’.
“Online tetap pakai jasa kurir. Kalau swalayan ada Planet Mart, Yugo Mart, Joy Mart. Intinya hampir semua swalayan di Samarinda,” jelasnya.
Dari bisnis jamunya itu, Nadia meraup omzet rata-rata hingga puluhan juta setiap bulannya.
“Kalau omzet kotor Rp 50 juta pasti kami dapatkan per bulannya,” terang Nadia.
Nadia pun berharap ‘Bakul Jamu Mbak Bro’ miliknya bisa terus berkembang dan dikenal lagi hingga ke luar daerah.
“Saya harap usaha saya semakin berkembang lagi dan lagi,” demikian Nadia Marrisa.
Penulis : Annisa Dwi Putri | Editor : Saud Rosadi
Tag: BisnisKisah InspiratifSamarindaUMKM