Kick Off  Pelaksanaan 728 Proyek SBSN Rp27,35 Triliun

aa
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (Dirjen PPR) Luky Alfirman.

JAKARTA.NIAGA.ASIA- Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) meresmikan kick off Pelaksanaan Proyek Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Tahun 2020 dalam Forum Koordinasi Penyiapan Proyek Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Tahun 2021 di gedung DJPPR, Jakarta, (23/01). Forum ini terdiri dari Kemenkeu, Bappenas, dan Kementerian/Lembaga (K/L) Pemrakarsa Proyek SBSN.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (Dirjen PPR) Luky Alfirman mengatakan bahwa jenis SBSN yang digunakan adalah jenis SBSN proyek yang dilakukan melalui akad.

“SBSN biasa, untuk membiayai defisit (secara umum), ada SBSN proyek (khusus untuk membiayai proyek). Sudah di-earmark untuk proyek-proyek tertentu. Ada semacam akad, pengikatan, kesepakatan atau janji di situ,” jelas Dirjen PPR, kutip situs kemenkeu.go.id.

Pada tahun anggaran 2019, melalui SBSN telah dilakukan pembiayaan proyek infrastruktur pada 7 Kementerian/Lembaga 1 nilai pembiayaan sebesar Rp28,43 triliun. Cakupan proyek yang dibiayai juga semakin meningkat, mencapai 619 proyek yang tersebar di 34 propinsi.

aa
Jalan Tol Sumatera termasuk yang dibiayai dengan SBSN.

Selanjutnya, untuk tahun anggaran 2020, pembiayaan proyek melalui SBSN dialokasikan sebesar Rp27,35 triliun. Jumlah K/L pemrakarsa proyek SBSN pada tahun 2020 juga semakin banyak, meliputi 17 unit eselon I di 8 K/L dari tahun sebelumnya hanya 16 unit eselon I di 7 K/L. Sementara itu, cakupan proyek yang dibiayai juga semakin meningkat, mencapai 728 proyek yang tersebar di 34 propinsi.

Adapun proyek-proyek yang akan diluncurkan pada tahun anggaran 2020 adalah 728 proyek yang tersebar di 34 propinsi adalah;  30 proyek infrastruktur transportasi pada Kementerian Perhubungan dengan nilai Rp6,90 triliun, 171 proyek infrastruktur jalan dan jembatan pada Direktorat Jenderal Bina Marga pada Kemen PUPR dengan nilai pembiayaan Rp10,60 triliun,  66 proyek infrastruktur pengendalian banjir dan lahar, pengelolaan bendungan dan embung, serta pengelolaan drainase utama perkotaan pada Ditjen SDA Kemen PUPR dengan nilai pembiayaan Rp4,50 triliun.

Kemudian, 10 proyek embarkasi haji dan 40 proyek pusat pelayanan haji terpadu di Ditjen PHU Kemenag senilai Rp460 miliar, 6 pembangunan sarana dan fasilitas gedung PTKIN dan 136 madrasah di Ditjen Pendidikan Islam Kemenag senilai Rp2,09 triliun, 228 proyek pembangunan dan rehabilitasi gedung balai nikah dan manasik haji di Ditjen Bimas Islam Kemenag senilai Rp356,25 miliar.

Selanjutnya,  6 proyek pembangunan pusat konservasi, 1 proyek pembangunan SMKN dan 2 pembangunan laboratorium di Kemen LHK senilai Rp237,41 miliar, 24 proyek pembangunan gedung perguruan tinggi di Kemen Ristekdikti senilai Rp1,49 triliun, 1 proyek pengembangan laboratorium di BSN senilai Rp70 miliar. Adapula 4 proyek pembangunan laboratorium di LIPI senilai Rp500 miliar dan 1 proyek laboratorium pengujian komponen peseta di LAPAN senilai Rp125 miliar. (001)

 

 

Tag: