Kinerja Dinas PK Kaltim Tahun 2022 Melampaui Target

Kepala Dinas Kominfo Kaltim, M Faisal  dalam konferensi pers di penghujung tahun 2022 menghadirkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim dan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pemprov Kaltim, Puguh Harjanto untuk  memaparkan capaian kinerja masing-masing tahun 2022 dan rencana kerja tahun 2023. (Foto Intoniswan/Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Meski bekerja dalam kondisi adanya pembatasan kegiatan, sehubungan dengan masih berlakunya PPKM sepanjang tahun 2022, kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (PK) Kaltim, di semua kegiatan melampaui target tahunan dan Perda No 8 Tahun 2021 tentang Perubahan RPJMD Tahun 2019-2023.

Capaian kinerja Dinas PK diukur diukur menggunakan 2 alat ukur, yakni APM (Angka Partisipasi Murni) dan Inikator Kinerja Utama (IKU) berupa capaian Inikator Kinerja Kunci (IKK) sepanjang tahun 2022.

“Tahun 2022 ditetapkan target APM yang harsu dicapai adalah 82%, realisasinya hingga akhir tahun mencapai 83,3% atau 1,3% lebih tinggi dari target,” kata Kepala Dinas PK  Kaltim, Muhammad Kurniawan Muhammad Kurniawan dalam konferensi pers bersama di Dinas Kominfo Kaltim, Jumat sore (30/12/2022).

Dalam konferensi pers di penghujung tahun 2022 dan diikuti media mitra Pemprov Kaltim ini, Kepala Dinas Kominfo Kaltim, M Faisal  selain menghadirkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim, juga mendatangkan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pemprov Kaltim, Puguh Harjanto. Keduanya memaparkan capaian kinerja tahun 2022 dan rencana kerja tahun 2023.

APM sekolah yang dihitung dan jadi sasaran target tahunan Dinas PK Kaltim adalah untuk anak usia 16-18, yaitu untuk anak yang seharusnya bersekolah di jenjang SMA/SMK/SLB yang kewenangannya jadi urusan pemerintah provinsi, dengan dasar penghitungan jumlah anak yang ada di Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kaltim.

“Hingga akhir tahun 2022, sudah berhasil direalisasikan 83,3% anak usia SMA/SMK/SLB sudah bersekolah,” kata Kurniawan.

Secara keseluruhan dalam 4 tahun terakhir APM Kaltim terus membaik, naik dari 68,55% pada tahun 2019 jadi 83,3% pada akhir tahun 2022.

“Dalam 4 tahun terakhir total kenaikan bisa dicapai hingga 14,75%,” sambungnya.

baca juga:

Dinas PK Kaltim Lanjutkan Pembangunan SMKN 7 Balikpapan

Kemudian, capaian 11 IKK tahun 2022 juga melampaui target yang ditetapkan. 11 IKK yang diukur itu mencakup Rerata Lama Sekolah, Harapan Lama Sekolah, Ekstrakulikuler Agama, Pengembangan Kesenian Tradisional, SMK Bekerjasama Dunia Usaha dan Industri, Pendidikan Ijazah D-IV/S1, Penerimaan Beasiswa Miskin, Sistem Pendidikan Jarak Jauh, dan Pelayanan Pendidikan Khusus.

“Rerata atau sebagian besar realiasinya di tahun 2022 di atas target,” kata Kurniawan. (lengkapnya lihat tabel)

Menurut Kurniawan, satu kegiatan yang tak mencapai target pada Sistem Pendidikan Jarak Jauh, pada tahun 2022 ditargetkan bisa dicapai atau dilaksanakan di 97% SMA/SMK/SLB, tapi baru bisa direalisasikan di 93% sekolah yang diurus dalam kewenangan pemprov.

“Pada tahun 2023 kita targetkan, bukan hanya SPJJ berlangsung di 100 persen sekolah, tapi kita juga sudah sanggup melaksanakan kurikulum merdeka. Kaltim jadi sasaran prioritas pelaksanaan kurikulum merdeka oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek, karena Kaltim adalah IKN,” ungkapnya.

Kurniawan menambahkan, tahun 2023 adalah tahun kerja keras, karena apa-apa yang sudah ditargetkan di kerjakan di bidang pendidikan dan kebudayaan di RPJMD 2019-2023, dikerjakan maksimal agar mencapai target.

Tahun 2023 kita targetkan mesinkronkan semua kegiatan-kegiatan dan semua kegiatan yang sudah sangat mendesak dituntaskan. Dana untuk merapikan kegiatan-kegiatan untuk memajukan pendidikan telah disediakan ratusan miliar, misalnya mengirim guru melanjutkan pendidikan agar jadi guru ahli di SLB Kaltim nanti.

Kaltim akan mencetak guru bersertifikat aksesor sehingga bisa jadi penguji kompetensi lulusan SMK. Sekarang jumlah guru bersertifikat aksesor ini masih sangat sedikit, baru ada 500 dan terus akan ditambah agar nanti jadi 4.139, dimana nantinya mengelola Lembaga Sertifikat Profesi (LSP), dan membiayai sertifikasi lulusan SMK sebanyak 19.000 orang yang statusnya sedang menanggur.

“Sertifikasi lulusan SMK ini mendesak, karena kita berasumsi mereka kesulitan masuk ke bursa kerja karena tak sertifikat kompetensi. Jadi kita biayai sertifikasinya dari APBD, dengan harapan mereka tak kesulitan lagi masuk bursa kerja. Kita sudah merundingka kerja sama ini dengan BSN (Badan Sertifikasi Nasional),” ungkap Kurniawan.

Selain itu, Kaltim ingin punya data base pendidikan yang lengkap dan rinci, baik itu tenaga pendidikan hingga hal-hal yang lebih sangat terperinci. Kita tidak mau lagi nanti melihat setelah unit sekolah baru dibangun, tapi ketika harus digunakan kesulitan mencari guru mau mengajar di sekolah tersebut, karena saat merencanakan sekolah dibangun tanpa memperhitungkan dulu aspek utama sekolah, yaitu guru,” kata Kurniawan menjelaskan dalam garis besarnya.

Tahun 2022, Kaltim memperoleh 3 Penghargaan Nasional di bidang Pendidikan dan Kebudayaan. Tertinggi adalah penghargaan yang diterima Gubernur Kaltim, H Isran Noor berupa Penghargaan Dwija Praja Nugraha (DPN) dari Presiden sebagai Kepala Daerah Peduli Pembangunan.

“Tahun 2022, Pak Gub kita satunya-satunya yang menerima DPN di Indonesia,” kata Kurnia.

Dua penghargaan tingkat nasional lainya yang diterima Kaltim terkait pendidikan than 2022 adalah Juara 3 Nasional Kategori Visi Pendidikan SMA dan Juara 3 Nasional jug pada Kategori Inovasi Peningkatan Kualitas Pembelajaran SMA.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan

Tag: