Kisah Ance dari Papua Pegunungan: Hadiri HKG ke-53 Tanpa Istirahat, Pulang Bawa Motor Listrik dari Bu Wapres

Perwakilan dari Provinsi Papua Pegunungan Ance Hesegem. (Niaga.Asia/Lydia Apriliani)
(Niaga.Asia/Lydia Apriliani)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Tepuk tangan riuh menggema saat Pelindung TP PKK, Ny. Selvi Ananda Gibran Rakabuming, mengundang tiga kader PKK untuk maju ke depan panggung di sela pembukaan Puncak Hari Kesatuan Gerak (HKG) ke-53 di Convention Hall Gelora Kadrie Oening, Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), Selasa (8/7).

“Coba saya mau berkenalan dengan tiga kader PKK. Boleh ada yang bisa maju ke depan. Biar nggak tambah ngantuk, ya. Ayo siapa yang berani?,” ujar Ibu Wakil Presiden (Wapres) RI tersebut.

Tiga orang peserta dari Tanah Toraja, Riau dan Kalimantan Tengah pun dengan sigap maju dan naik ke panggung. Dari tengah panggung, muncul satu orang peserta yang berani dan penuh keyakinan mengangkat tangannya.

Dialah Ance Hesegem, salah satu kader dari Provinsi Papua Pegunungan, yang berani maju ke depan dengan spontan. Meskipun awalnya hanya tiga orang saja yang diminta Bu Wapres untuk maju dan menjawab pertanyaan seputar PKK.

“Cuma spontan saja saya maju. Waktu Bu Wapres panggil, saya lihat kok yang maju rambutnya lurus semua. Saya pikir, ‘Ih, rambut keriting Papuanya mana?’ Jadi saya langsung angkat tangan dan maju. Tergerak hati saya,” ungkap Sekretaris Umum TP PKK Provinsi Papua Pegunungan ini saat diwawancarai Niaga.Asia usai acara.

Tak disangka, keberaniannya berbuah manis. Ia menjadi salah satu dari empat peserta yang mendapatkan hadiah motor listrik langsung dari Ibu Wakil Presiden RI, Ny. Selvi Gibran Rakabuming.

Momen ini menjadi kenangan bersejarah bagi Ance. Selain menjadi kunjungan pertamanya ke Tanah Kalimantan, ia juga berkesempatan berjabat tangan langsung dengan istri Wakil Presiden RI. Baginya, ini adalah kehormatan yang tak ternilai.

“Saya tidak pernah sangka akan dapat hadiah seperti ini. Tadi saya hanya jawab pertanyaan soal tahun berdirinya PKK, walaupun saya jawabnya salah, tapi tetap dikasih hadiah. Saya senang sekali bisa berjabat tangan dengan Bu Wapres,” ungkapnya.

Motor listrik yang diterima oleh Ance dari Bu Wapres akan dikirimkan langsung ke Papua Pegunungan. Beruntung, staf dari Ny. Selvi Gibran Rakabuming langsung membantu prosesnya.

“Awalnya saya bingung bagaimana bawanya ini, saya pikir-pikir ini kenang-kenangan. Puji Tuhan saya sudah dihubungi staf Ibu Wapres. Mereka ambil KTP dan nomor HP saya, nanti motornya akan dikirim ke Papua langsung. Puji Tuhan,” tutur Ance penuh rasa syukur.

Rencananya, motor listrik tersebut akan ia hadiahkan untuk anak laki-lakinya yang baru duduk di bangku kelas 6 SD.

“Sebelum saya berangkat, dia bilang, ‘Mama, saya pesan motor CRF ya’. Saya bilang, CRF tidak mungkin, tapi ternyata Tuhan sediakan yang ini. Saya akan kasih untuk dia sebagai kenang-kenangan bahwa mama pergi karena PKK dan mendapatkan hadiah dari Bu Wapres langsung,” katanya dengan mata berbinar.

“Jadi ini sejarah lah, maksudnya sangat bangga sekali. Saya baru pertama kali ke sini, Kalimantan. Eh dapat hadiah lagi. Pokoknya ada rasa bersyukur lah. Terima kasih banyak,” lanjutnya.

Tempuh Belasan Jam Perjalanan ke Kaltim

Sesi interaktif dengan Ibu Wapres Ny. Selvi Gibran Rakabuming pun turut membuka kisah perjuangan kader PKK dari berbagai daerah. Ada yang menempuh belasan jam lewat laut dan darat, bahkan dari Toraja membawa 93 orang kadernya, sementara dari Kalimantan Tengah harus berkendara puluhan jam.

Dari Riau, peserta menempuh perjalanan udara sekitar 5 jam. Dari wilayah-wilayah hasil pemekaran di Papua, seperti Papua Induk dan Papua Barat juga semangat datang ke Kaltim. Termasuk Provinsi Papua Pegunungan yang turut menempuh waktu belasan jam.

“Berarti semangatnya luar biasa untuk datang ke acara ini,” terang Selvi mengapresiasi para peserta.

Ance juga bercerita, dirinya tiba di Samarinda tanpa sempat beristirahat. Ia berangkat dari Papua Pegunungan menuju Jayapura dengan pesawat sekitar 2 jam, lalu lanjut ke Jakarta selama 6 jam, kemudian ke Balikpapan, dan baru tiba di Samarinda pukul 15.30 WITA.

“Saya baru sampai Jakarta langsung ke Kota Balikpapan. Dari Balikpapan ke Samarinda, jadi ini saya ikut semua kegiatan tanpa tidur, karena pagi-pagi harus langsung ikut acara Rakernas dan HKG ke-53. Tapi tidak sia-sia, saya dapat motor listrik,” kata Ance sambil tersenyum bangga.

Perjalanan total yang ia tempuh dari kampung halaman ke lokasi HKG ke-53 di Samarinda ini mencapai lebih dari 10 jam penerbangan, itu belum termasuk transit dan perpindahan antarbandara.

Kisah Ance menjadi simbol semangat para perempuan penggerak di akar rumput yang tak gentar menghadapi medan berat demi memperjuangkan misi mulia PKK demi mewujudkan Indonesia Emas’ 2045.

Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan

Tag: