Klaster SIS BMO di Berau, Penanganan COVID-19 Mesti Lebih Tegas

Pemkab Berau menggelar rakor dipimpin Pjs Bupati Muhammad Ramadhan, Selasa (17/11), membahas tindak lanjut penambahan positif klaster SIS BMO. (Foto : Rita Amelia/Niaga.Asia)

TANJUNG REDEB.NIAGA.ASIA – Penambahan kasus positif COVID-19 dari klaster SIS BMO yang sudah mencapai 31 orang dalam satu hari, membuat Pemkab Berau kembali menggelar rapat koordinasi, menghadirkan Dinkes, BPBD dan perwakilan manajemen perusahaan di Berau. Rakor digelar menyikapi persoalan itu.

“Ini sudah cukup mengkhawatirkan karena dalam satu hari bisa tembus 31 orang yang positif. Di sini yang mau saya tegaskan adalah, kita sudah memiliki Perbup dan Pergub, yang mengatur sanksi dari sikap abai mematuhi protokol kesehatan, yakni penggunaan masker. Itulah yang harus kita terapkan lebih maksimal lagi. Dan penerapannya di lapangan harus lebih tegas lagi, tak terkecuali di perusahaan-perusahaan yang ada di Berau,” kata Pjs Bupati Berau Muhammad Ramadhan, saat membuka rakor di Ruang Sangalaki, Selasa (17/11)

Ditegaskannya, Pemkab dan semua dinas terkait yang masuk dalam satgas penanganan COVID-19 Berau, sudah berupaya melakukan semua hal, guna meminimalisir penyebaran. Bahkan, edukasi dan pembagian masker masih terus dilakukan sampai saat ini.

“Tidak ada jalan lain lagi, dengan adanya kebijakan-kebijakan yang dibuat itulah, diharapkan satgas COVID-19 bisa bergerak cepat. Tidak ada alasan lagi untuk tidak memberikan sanksi bagi para pelanggar prokes. Ini bagian dari upaya kita untuk memutus mata rantai penyebaran corona di Berau,” tegas Ramadhan.

Selain itu, lanjut Ramadhan, untuk perusahaan yang saat ini menjadi tren klaster baru, juga diharapkan bisa mengambil langkah konkrit, dengan melakukan uji swab PCR di kantor unit masing-masing. Pemberian edukasi pentingnya penerapan prokes, juga diberikan ke seluruh lingkup kerja perusahaan, hingga ke masing-masing keluarga karyawan.

“Edukasi dan sosialisasi harus terus menerus dilakukan, baik di media cetak maupun media online. Dan terpenting adalah di internal lingkungan kerja. Juga terus memperbaiki manajemen penanganan COVID-19, karena improvement atau perkembangan dari virus ini terus berubah. Sudah ada contohnya yakni klaster SIS BMO yang saat ini penyebarannya cukup cepat, dan gejalanya seperti yang dijelaskan Kadinkes Berau Iswahyudi, itu berbeda dengan klaster lain yang sudah ada sebelumnya,” ungkapnya.

Selain itu, Ramadhan juga mengingatkan Satgas COVID-19 di tingkat kecamatan dan kelurahan, untuk mengambil langkah nyata seperti yang dilakukan Satgas Kabupaten selama ini. Karena menurutnya, dengan penerapan ketegasan prokes di tingkat RT, Lurah dan Camat, akan memudahkan koordinasi lanjutan dengan Satgas kabupaten dan Provinsi.

Hingga Selasa (17/11) sore, penambahan kasus positif COVID-19 masih dari tracing klaster SIS BMO sebanyak 5 orang. Sehingga jumlah kasus konfirmasi positif, total menjadi 66 orang. (mel/adv)

Tag: