Komplit! Ini Daftar Harga GPM 10–11 Desember di Kantor DPTPH Kaltim

Gerakan Pangan Murah (GPM) jelang Nataru di halaman Kantor DPTPH Kaltim jalan Basuki Rahmat digelar hingga besok, Kamis (11/12/2025). (Niaga.Asia/Lydia Apriliani)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Gerakan Pangan Murah (GPM) kembali digelar oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dengan menawarkan selisih harga mencapai Rp4.000 hingga Rp5.000 lebih murah dari harga pasar, khususnya untuk komoditas seperti bawang merah, bawang putih, hingga cabai.

Gelaran yang berlangsung selama dua hari, mulai tanggal 10 – 11 Desember di halaman Kantor Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) jalan Basuki Rahmat ini sekaligus menjadi GPM terakhir di tahun 2025, menyambut Natal dan Tahun Baru.

Analis Ketahanan Pangan Ahli Muda DPTPH Kaltim, Sri Wahyuni, menjelaskan bahwa GPM penutup tahun ini adalah bagian dari upaya pemerintah untuk menekan potensi lonjakan harga menjelang hari besar keagamaan.

“Ini adalah GPM terakhir tahun 2025. Biasanya kami gelar satu kali setiap bulan, dan khusus hari ini digelar menyambut Natal dan Tahun Baru,” ujarnya.

Sebanyak 52 stan hadir dalam kegiatan ini, terdiri dari Bulog, BUMD Varia Niaga, Toko Sigap, petani binaan Bank Indonesia dan DPTPH, serta pelaku UMKM.

Tak hanya itu, GPM juga melibatkan sejumlah OPD terkait seperti Dinas Perikanan, Dinas Peternakan hingga Dinar Perindagkop-UKM.

“Stand-nya gratis. Bank Indonesia membantu tenda, meja, dan kursi, sementara konsumsi ditangani DPTPH. Pelaksanaannya dua hari, dari Rabu sampai Kamis besok. Bukanya jam enam sampai satu siang. Bisa diperpanjang hingga jam dua siang jika stok masih ada,” tuturnya.

Sejumlah komoditi seperti bawang merah beber Yuyun, sapaan akrabnya, dibanderol Rp48 ribu per kilogram, bawang putih Rp30 ribu, serta cabai rawit Rp60 ribu per kilogram.

Produk beras juga tersedia dalam berbagai pilihan, mulai dari Beras Ponokawan Rp77 ribu per kemasan 5 kilogram, Beras SPHP Rp60 ribu, hingga Beras Setra Ramos dan Ponokawan premium yang masing-masing dibanderol Rp75 ribu per 5 kilogram.

Komoditas lain seperti minyak goreng Minyak Kita dijual Rp15.700 per liter, minyak Saro Rp37 ribu, tepung Kompas Rp12 ribu per kilogram, serta gula Rp18 ribu per kilogram.

Ketersediaan protein hewani juga lengkap mulai dari ayam beku Rp35 ribu per ekor, telur lokal Rp55 ribu per piring, telur omega Rp68 ribu, hingga telur probiotik Rp53 ribu per piring.

Di sektor perikanan, GPM juga menyediakan berbagai jenis ikan segar dengan harga yang sangat kompetitif. Ikan layang, gembong, hingga tongkol cakalang dan tongkol sisik masing-masing dijual Rp35 ribu per kilogram.

Ikan selar lebih terjangkau dengan harga Rp20 ribu, disusul ikan nila Rp20 ribu dan bawal sungai serta patin yang dibanderol Rp25 ribu per kilogram. Untuk pilihan premium, udang tiger tersedia dengan harga Rp90 ribu per kilogram.

DPTPH memastikan seluruh komoditi dijual di bawah harga pasar, hasil kesepakatan dengan distributor dan petani yang terlibat. Harga ini lanjut dia, dapat ditekan karena penjual yang hadir merupakan distributor pertama serta petani yang menjual langsung hasil panennya.

“Contohnya seperti bawang merah di pasar sekitar Rp52.000/kilogram, kalau di GPM Rp48.000/kilogram. Sedangkan bawang putih di pasar Rp35.000/kilogram, kalau di sini cuma Rp30.000/kilogram. Lumayan bedanya Rp4.000 sampai Rp5.000,” bebernya.

Selain pangan segar, GPM juga menampilkan tanaman lokal, umbi-umbian, jagung, hingga tanaman hias seperti jeruk, sesuai cakupan bidang DPTPH. Harapannya, GPM menjadi solusi bagi masyarakat di tengah potensi kenaikan harga menjelang akhir tahun 2025, sekaligus memastikan pasokan tetap tersedia dan terjangkau.

“Kami ingin masyarakat tetap bisa membeli lebih murah, UMKM terbantu, dan petani bisa menjual hasil panen langsung tanpa perantara,” harapnya.

Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan

Tag: