Konsulat RI Tawau Berangkatkan 90 Anak Pekerja Migran Bersekolah di Indonesia

Konsulat RI Tawau, Sabah, Malaysia Heni Hamidah di antara rombongan anak-anak PMI Malaysia mengikuti program beasiswa Afirmasi Pendidikan Menengah di tanah air (handout/ Konsulat RI Tawau melalui niaga.asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA — Sebanyak 90 anak pekerja migran Indonesia (PMI) di Sabah, Malaysia, diberangkatkan ke Indonesia mengikuti program beasiswa Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) di sejumlah sekolah di Kalimantan dan Sulawesi.

Kepala Konsulat RI Tawau, Malaysia, Heni Hamidah mengatakan, pelepasan rombongan program beasiswa (ADEM) dilakukan dalam dua keberangkatan dengan tujuan Kabupaten Nunukan di Kalimantan Utara, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan.

“Kelompok pertama 47 anak diberangkatkan melalui pelabuhan Tawau menuju pelabuhan Nunukan. Kelompok kedua 43 orang berangkat lewat jalur udara tujuan Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan,” kata Heni dalam pernyataannya kepada niaga.asia, Rabu.

Program beasiswa melanjutkan pendidikan di tanah air merupakan kegiatan tahunan hasil kerja sama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama perwakilan RI di sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) serta komunitas guru Indonesia di Sabah.

Pelepasan keberangkatan kelompok pertama alumni siswa Community Learning Center (CLC) dan SIKK setingkat pelajar SMP tujuan Kalimantan Utara dan Kalimantan Selatan, berjumah 47 orang, terdiri 25 orang laki-laki dan 22 orang perempuan.

“Pelepasan keberangkatan tadi siang baik untuk tujuan Nunukan ataupun Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan,” terang Heni.

Khusus 29 pelajar bersekolah di Kalimantan Utara, Konsulat RI Tawau sudah berkoordinasi dan mempersiapkan sekolah tujuan yaitu SMA Santo Gabriel Nunukan, SMKN Nunukan, SMKN 1 Sebatik Barat, SMKS Mutiara Bangsa Sebatik.

Terhadap 18 pelajar lainnya, Konsulat menempatkan mereka bersekolah Kalimantan Selatan yaitu di SMK 2 Marabahan, SMK Kodeco Batulicin, SMKN 1 Banjarbaru, SMKN 1 Martapura dan SMKN 1 Murung Pudak.

“Masing-masing anak ditempatkan pada sekolah sesuai keinginannya dan rekomendasi guru,” sebut Heni.

Dijelaskan bagi 43 pelajar program beasiswa ADEM tujuan bersekolah di Sulawesi, Konsulat menempatkan 15 orang bersekolah di SMA Kristen 2 Sulawesi Utara.

Adapun 28 lainnya bersekolah di SMA IMMIM Putri, SMAN 11 Unggulan Pinrang, SMA N 6 Barru, SMK Laniang Makassar, SMK N 2 Pangkep, SMK Pratidina Makassar, MAN Insan Cendekia Gowa, SMA Athirah Bone, MA Darunnaiem Soppeng, atau SMA Muhammadiyah 6 Makassar, Sulawesi Selatan.

“Sebelum diberangkatkan seluruh peserta menjalani program pembekalan yang dipersiapkan pihak panitia,” Heni menambahkan.

Hampir semua pelajar anak PMI yang diberangkatkan bersekolah di Indonesia, lahir dan tumbuh besar di Sabah, Malaysia dan belum pernah ke Indonesia. Oleh karena itu, perlu diberikan orientasi dan pengenalan mengenai keadaan di tempat tujuan serta wawasan kebangsaan.

Masih disampaikan Heni, sebagian anak-anak PMI penerima beasiswa ADEM yang lahir dan besar di Sabah, Malaysia, tidak memiliki dokumen identitas diri, namun memiliki keinginan untuk bersekolah ke jenjang yang lebih tinggi.

“Perwakilan RI di Tawau dan kota Kinabalu membantu dan memfasilitasi penerbitan dokumen ke dengan Imigrasi setempat,” demikian Heni.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Saud Rosadi

Tag: