
PADANG.NIAGA.ASIA – Total korban bencana banjir bandang di Sumatera Barat (Sumbar) hingga hari Rabu pagi (3/12/2025) sebanyak 193 orang, dengan rincian, 161 korban telah berhasil diidentifikasi Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri, 32 korban masih belum teridentifikasi, dan 216 orang dinyatakan hilang.
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri menyampaikan perkembangan terbaru terkait penanganan korban bencana di Provinsi Sumatera Barat dalam konferensi pers, Rabu (3/12/2025).
Kabid DVI Pusdokkes Polri Kombes Pol. dr. Wahyu Idayati yang memimpin langsung proses identifikasi di lapangan bersama 15 personel lainnya, menjelaskan bahwa, kondisi jenazah yang sudah lebih dari satu minggu menyulitkan proses identifikasi visual.
“Korban bencana ini sudah lebih dari seminggu, sehingga kondisi jenazah sudah tidak segar. Sebagian besar korban diduga terbawa arus, sehingga pakaian dan identitas visualnya banyak yang tidak ada. Ini membuat proses identifikasi visual menjadi sulit. Karena itu, identifikasi menjadi lebih lambat,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa tim kini mengandalkan pemeriksaan DNA sebagai metode identifikasi utama.
“Sampel DNA korban sudah kami ambil. Saat ini kami mengumpulkan keluarga korban untuk pengambilan sampel DNA pembanding yang akan dibawa ke Jakarta. Dari jaringan tubuh korban dan bukal swab keluarga, kami ekstraksi DNA untuk dicocokkan. Waktu pemeriksaan bergantung pada kondisi sampel, biasanya 3 hari hingga 2 minggu. Semakin rusak kondisi jenazah, semakin rusak DNA-nya,” ungkap Wahyu.
Tingginya kedatangan masyarakat yang mencari informasi keluarga juga menjadi perhatian tim. Untuk proses pelayanan, jumlah masyarakat yang datang sekitar 800 orang per hari.
“Kami mendapat backup dari Pusdokkes Polri untuk memberikan pelayanan terbaik. Yang kami perlukan adalah data dari keluarga. Masyarakat bisa datang langsung ke Posko DVI di RS Bhayangkara atau melapor melalui layanan kepolisian 110 maupun 10 posko resmi di Kota Padang,” terangnya.
Sementara itu, fasilitas penyimpanan jenazah juga terus ditingkatkan. Satu unit kontainer pendingin ditambahkan di Polres Agam, sementara satu unit lainnya ditempatkan di RS Bhayangkara.
“Jika jumlah korban bertambah, kami akan mengajukan penambahan kontainer pendingin. Saat ini masih ada 32 jenazah yang belum teridentifikasi. Hari ini ada tambahan satu jenazah yang berhasil diidentifikasi dari daerah Agam,” lanjut Wahyu.
Tim DVI menegaskan komitmennya untuk terus mempercepat proses identifikasi dan memastikan seluruh korban dapat segera dikenali, agar keluarga mendapatkan kepastian dan dapat melakukan proses pemakaman dengan layak.
Sumber: Tribratanews.Polri | Editor: Intoniswan
Tag: Banjir Sumbar