Korea Utara Tuding AS Membentuk NATO Bergaya Asia

Bendera Korea Utara berkibar di tiang di Misi Tetap Korea Utara di Jenewa 2 Oktober 2014. (REUTERS/Denis Balibouse)

SEOUL.NIAGA.ASIA — Korea Utara menuduh Amerika Serikat berencana membentuk aliansi militer seperti NATO di Asia, agar tujuan AS tidak tergoyahkan untuk menggulingkan pemerintah Korea Utara.

Kritik Korea Utara muncul di tengah kekhawatiran bahwa negara itu mungkin saja sedang mempersiapkan uji coba nuklir pertamanya dalam lima tahun.

Merespons itu kesepakatan dilakukan baru-baru ini antara Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol dan Presiden AS Joe Biden untuk mengerahkan lebih banyak senjata AS jika dianggap perlu untuk menghalangi Korut.

“Sementara secara terang-terangan mengadakan latihan militer bersama dengan Jepang dan Korea Selatan, Amerika Serikat membuat langkah penuh untuk membentuk NATO bergaya Asia,” kata kementerian luar negeri Korea Utara dalam sebuah pernyataan di situsnya pada hari Minggu, seperti dikutip niaga.asia dari REUTERS yang dilansir Senin.

Penilaian itu mengacu pada latihan militer baru-baru ini yang dilakukan oleh pasukan AS, Korea Selatan, dan Jepang. Amerika Serikat juga mengadakan latihan dengan pasukan Korea Selatan yang melibatkan kapal induk AS, untuk pertama kalinya dalam lebih dari empat tahun.

Korea Utara, yang telah melakukan uji coba rudal reguler tahun ini, mengulangi pernyataannya bahwa latihan semacam itu adalah persiapan untuk perang yang bertujuan untuk menggulingkannya.

“Ini membuktikan kemunafikan retorika AS tentang ‘keterlibatan diplomatik’ dan ‘dialog tanpa prasyarat’, sementara pada saat yang sama mengungkapkan lagi bahwa tidak ada perubahan dalam ambisi AS untuk menggulingkan sistem kami dengan paksa,” kata kementerian Korea Utara.

Pernyataan itu tidak merujuk secara eksplisit pada program nuklir atau misil Korea Utara. Namun demikian permusuhan AS memaksa Korea Utara untuk mengembangkan pertahanannya.

“Kenyataannya … membuat kami merasa perlu melakukan upaya habis-habisan untuk mengembangkan kekuatan yang lebih kuat untuk dapat menundukkan segala macam tindakan bermusuhan oleh Amerika Serikat,” katanya.

Amerika Serikat bersikeras bahwa Korea Utara menyerahkan senjata nuklirnya dan telah berulang kali menawarkan untuk bertemu dengan pejabat Korea Utara “kapan saja tanpa prasyarat” untuk membahas masalah tersebut. Korea Utara telah menolak tawaran tersebut.

Kritik Korea Utara datang sehari sebelum presiden Korea Selatan pergi untuk menghadiri pertemuan puncak NATO di Spanyol, dan menjadi pemimpin Korea Selatan pertama yang melakukannya.

Kehadiran Korea Selatan, yang bertujuan untuk memperkuat kemitraannya dengan NATO dan memainkan peran keamanan global yang lebih besar, berencana untuk membentuk delegasi ke NATO di markas besarnya di Brussel, kata penasihat keamanan nasional Korea Selatan pekan lalu.

Sumber : Kantor Berita REUTERS | Editor : Saud Rosadi

 

Tag: