
Pasien RSUD Jusuf SK Tarakan meninggalkan ruang rawat inap saat gempa dengan magnitudo 4,8 mengguncang wilayah Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara), Rabu (5/11/2025) pukul 17.37 WIB. (Foto Medsos)
TARAKAN.NIAGA.ASIA – Gempa tektonik dengan magnitudo 4,8 mengguncang wilayah Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara), Rabu (5/11/2025) pukul 17.37 WIB. Guncangan gempa dengan intensitas IV–V MMI (skala Modified Mercalli Intensity dirasakan juga di wilayah Tanjung Selor, Berau, Nunukan dan Malinau.
Kepala Stasiun Geofisika Balikpapan, Rasmid, mengatakan, gempa yang melanda wilayah Kaltara, tersebut termasuk jenis gempa bumi dangkal yang disebabkan aktivitas sesar Tarakan.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposentrumnya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar Tarahan,” kata Rasmid dalam rilisnya diterima Niaga.Asia, Rabu (05/11/2025) malam.
berita terkait:
https://www.youtube.com/watch?v=K_vmyHCmm7c
Belum diketahui apakah dampak gempa ini menimbulkan korban jiwa, atau kerusakan bangunan, tapi sejumlah pusat perbelanjaan banyak plafonnya lepas terguncang gempa. Tapi pasien di RSUD Jusuf SK Tarakan yang sedang menjalani rawat inap berusaha meninggalkan bangunan rumah sakit, dan begitu pula orang yang sedang berada di pusat perbelanjaan. Tapi dari vidio yang beredar, ada juga rumah warga yang rusak akibat gempa.
Berdasarkan analisis BMKG, episenter gempa berada di laut pada jarak sekitar 24 kilometer tenggara Tarakan, dengan kedalaman 10 kilometer. Banyak orang terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang.
“Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, beberapa orang terbangun, gerabah pecah, dan benda-benda bergoyang,” ucapnya.
Kepada masyarakat di wilayah Tarakan dan sekitarnya dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Hindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa bumi.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa bumi, maupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa bumi yang membahayakan,” ujarnya.
Sementara itu, kepala BMKG Tarakan, Muhammad Sulam Khilmi, menegaskan gempa ini tidak berpotensi susulan dan tsunami. Menurutnya, gempa susulan biasanya terjadi lebih kecil utama.
“Sampai saat ini belum ada teknologi yang bisa memprediksi kapan akan terjadi gempa,” tuturnya.
Pasca gempa, BMKG Tarakan menghimbau masyarakat yang keluar rumah dipersilahkan kembali memasuki rumahnya, begitu pula bagi rumah sakit Tarakan yang mengevakuasi pasien keluar dari rumah sakit.
“Sampai saat ini tidak termonitor ada gempa susulan, silahkan warga kembali ke rumah dan pasien kembali masuk ruang perawatan,” ungkapnya.
Penulis : Budi Anshori | Editor : Intoniswan
Tag: Gempa