
BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Memasuki tahap pengoperasian awal unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) Complex, PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) memperkuat keamanan kilang melalui penerapan sistem proteksi kebakaran berteknologi tinggi, di seluruh area Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan.
Sistem itu dirancang untuk memastikan keselamatan pekerja dan fasilitas kilang, terutama di fase awal pengoperasian unit yang tergolong kritis.
Lebih dari 3.900 titik pemantauan kini aktif mendeteksi kondisi area secara real-time, melalui kombinasi sensor gas, alarm kebakaran, dan sistem pemadaman otomatis.
“Keselamatan selalu menjadi prioritas. Setiap potensi bahaya kami deteksi dan tangani secara cepat dan tepat,” kata Vice President Legal & Relation PT KPB, Asep Sulaeman, melalui keterangan tertulis, Jumat 14 November 2025.
Salah satu komponen utama adalah Fire Gas Detection System (FGDS), yang mampu mengenali potensi kebakaran bahkan di lingkungan ekstrim.
Sistem ini menggunakan Flame Detector yang mendeteksi nyala api melalui sinar inframerah dan ultraviolet, serta Fixed Gas Detector untuk mendeteksi gas mudah terbakar seperti hidrokarbon, hidrogen, amonia, dan karbon monoksida.
Selain sistem deteksi, KPB juga menerapkan Fire Suppression System berbasis gas FM-200. Teknologi ini memungkinkan pemadaman api secara cepat tanpa meninggalkan residu, aman bagi peralatan elektronik, dan ramah lingkungan.
Semua sistem terintegrasi ke dalam ruang kendali utama (Main Control Room/MCR), sehingga operator dapat memonitor alarm, deteksi gas, dan CCTV secara simultan.
“Untuk skenario di area terbuka, kami lengkapi dengan APAR, hydrant, selang air, Fire Truck, dan sistem penyemprotan busa,” jelas Asep.
Perlindungan pasif juga diterapkan, dengan struktur baja dilapisi material tahan panas untuk memperlambat penyebaran api, dan memberi waktu evakuasi lebih aman.
Penerapan sistem ini diuji melalui latihan tanggap darurat di area RFCC Complex, termasuk simulasi kebakaran pada kompressor gas bertekanan tinggi.
Latihan ini melibatkan tim operasi dan HSSE, untuk memastikan respons cepat dan sistem berfungsi optimal.
Implementasi Fire System terintegrasi ini menjadi bagian dari Process Safety Asset Integrity Management System (PSAIMS), yang menjaga integritas aset kilang sekaligus mendukung pengoperasian berstandar internasional.
Langkah ini menegaskan komitmen KPB dalam mendukung target Proyek Strategis Nasional (PSN), yaitu peningkatan kapasitas kilang Balikpapan dari 260 ribu menjadi 360 ribu barel per hari.
“Dengan sistem keselamatan canggih dan prosedur yang terukur, kami pastikan pengoperasian awal kilang aman, pekerja terlindungi, dan lingkungan tetap terjaga,” demikian Asep.
Penulis: Heri | Editor: Saud Rosadi
Tag: BalikpapanKilang BalikpapanPertamina