KPU Samarinda Ingatkan Ini Kepada Ketiga Paslon dan Timnya

Ketua KPU Kota Samarinda Firman Hidayat (Foto : dok/Niaga Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Tahapan Pilkada kota Samarinda terus berjalan. KPU kota Samarinda mewanti-wanti banyak hal kepada ketiga pasangan calon (Paslon), agar jadi atensi bersama, dan dijalankan sebaik mungkin.

Untuk diketahui, ketiga Paslon meneken pakta integritas Kamis (24/9) lalu. Pakta itu, berisi komitmen Paslon terkait Penerapan Protokol Kesehatan, Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 dalam Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2020. Bahkan, ketiga Paslon siap disanksi apabila tidak menjalankan protokol kesehatan.

“Kepada Paslon, kami minta untuk konsisten menerapkan protokol kesehatan. Kembali ke Pakta integritas, itu harus. Jangan hembuskan hoaks, atau isu SARA,” kata Ketua KPU Kota Samarinda Firman Hidayat, dalam perbincangan bersama Niaga Asia, Kamis (1/10) sore.

Firman menerangkan, selain itu, dia juga meminta agar Paslon melaksanakan kampanye sesuai jadwal, dan sesuai zona yang sudah ditentukan. “Ini menjadi bagian yang harus diperhatikan semua Paslon,” ujar Firman.

“Tata kota juga harus diperhatikan, terkait pemasangan alat peraga kampanye jangan semrawut. Paling penting, mereka wajib mensosialisasikan kepada konstituen, pendukung dan simpatisan, agar datang ke TPS (Tempat Pemungutan Suara) pada 9 Desember,” tambah Firman.

Dijelaskan Firman, TPS nanti, dipastikan juga menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19. “Karena, simulasi KPU RI yang sudah dijalankan itu, jadi acuan. Misal soal alat coblos dan tinta. Itu nanti, tidak dipakai beberapa orang. Tapi, habis pakai buang,” ungkapnya.

Demikian juga soal petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). “Pasti protokol kesehatan. Kami bekali mereka dengan misal sarung tangan, dan face shield. Ya, APD (Alat Pelindung Diri),” terang Firman.

“Anggaran dari APBN juga sudah ada, untuk pengadaan APD bagi semua anggota KPPS, termasuk rapid test,” tambah Firman.

Masih dijelaskan Firman, metode kampanye pun diutamakan melalui daring (dalam jaringan), atau online. “Tidak melalui rapat, pertemuan, yang justru berpotensi menjadi klaster (Covid-19) baru,” tutup Firman. (006)

 

Tag: