NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Konsulat Republik Indonesia (KRI) Tawau, Sabah Malaysia mengatakan, jumlah anak pekerja migran Indonesia (PMI) di Malaysia yang diberangkatkan dari Tawau ke Nunukan, hari ini, Senin (12/04/2021) sebanyak 242 orang dari 243 orang yang akan melanjutkan sekolah setingkat SMA dan Pendidikan Tinggi di Indonesia.
“Anak PMI itu alumni Community Learning Center (CLC) dan Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) sederajat SLTP. Meraka akan melanjutkan pendidikan setingkat SLTA di Indonesia,” kata Kepala KRI Tawau, Heni Hamidah pada Niaga Asia.
Alumni CLC dan SIKK itu masuk dalam program repatriasi tahunan kerja sama Kemdikbud dengan KRI Tawau dan KJRI Kinabalu dan Yayasan Pendidikan Sabah Bridge. Mereka penerima beasiswa tahap ke-4 .
“Dari 242 yang sudah tiba di Nunukan hari ini, 102 laki-laki dan 140 perempuan. Satu anak lagi masih di Tawau, dan akan disusulkan diberangkatkan ke Nunukan,” katanya Heni.
Penerima beasiswa terbagi dalam beberapa jalur masing-masing Jalur Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) sebanyak 196 orang pelajar, Jalur Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADIK) sebanyak 4 orang, yayasan/sekolah sebanyak 39 orang, dan Jalur Mandiri sebanyak 3 orang.
Mereka akan melanjutkan pendidikan di beberapa sekolah mitra yang sudah dipersiapkan di Indonesia, antara lain di Banten 46 orang, Jawa Barat 40 orang, Jawa Tengah 62 orang, Yogyakarya 12 orang, Jawa Timur 26 orang, Lampung 5 orang, Kalimantan Selatan 32 orang, Sulawesi Selatan 18 orang, dan Kalimantan Tengah 1 orang.
Heni menjelaskan pula, anak PMI itu diberangkatkan dari Tawau ke Nunukan menggunakan 2 kapal. Sebelum diberangkatkan, seluruh pelajar telah menjalani rapid test antigen dengan hasil non reaktif. Dalam proses pemberangkatan juga menerapkan protokol kesehatan ketat.
“Proses keberangkatan sesuao SOP protokol kesehatan dan pelajar ini telah dinyatakan non reaktif,” bebernya.
Terhadap anak – anak PMI yangmengikuti repatriasi dalam rangka melanjutkan pendidikan, Konsulat Tawau memberikan motivasi, semangat dan pesan-pesat agar memanfaatkan kesempatan yang ada sebaik mungkin untuk menimba ilmu dan meraih masa depan.
Tidak sebatas motivasi, Konsul sempat melakukan dialog dan menyemangati para pelajar untuk membulatkan tekad, belajar secara bersungguh sungguh demi cita-cita serta masa depan yang lebih baik lagi.
“Program repatriasi sempat tertunda karena penerapan Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) Pemerintah Malaysia,” tuturnya.
Lewat kegiatan repatriasi ini, anak-anak PMI yang kebanyakan lahir, tumbuh besar dan tinggal bersama orang tuanya bekerja di Sabah, kembali ke Tanah Air secara sah.
“Jumlah anak PMI yang dipulangkan ke Indonesia untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi tahun 2021 sebanyak 602 orang,” pungkasnya
Penulis : Budi Anshori | Editor Rachmat Rolau
Tag: Pendidikan