Kualitas Membaik, Harga Rumput Laut Nunukan Kini Rp 30 Ribu/Kilogram

Upah pekerja pamasang bibit rumput laut ke tali atau pabentang belum naik, masih Rp10 ribu per tali. (Foto Budi Anshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Kualitas rumput laut Nunukan, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara yang semakin membaik, mendongkrak harga jual rumput laut dengan kadar air 37-38 di tingkat petani kampung dari dari semula Rp23 ribu per kilogram menjadi Rp 30 ribu per kilogram, sejak awal tahun 2022. Sedangkan harga jual ditingkat pengumpul atau gudang antara Rp36 ribu sampai Rp38 ribu.

“Harga rumput laut masih ditentukan kadar airnya, makin tinggi kadar airnya, makin murah harganya,” kata Ketua Asosiasi Rumput Laut Nunukan, Kamaruddin pada Niaga.Asia, Jum’at (14/01/2022).

Menurut Kamaruddin, harga rumput laut saat ini merupakan harga tertinggi sejak adanya budidaya rumput laut di Kabupaten Nunukan. Kenaikan harga sangat disyukuri petani dengan berusaha meningkatkan hasil panennya.

“Dulu kenaikan harga biasanya hanya antara Rp 100 – 200 rupiah per kilogram, sekarang sekali naik Rp 1.000 dan naik terus sejak Desember 2021,” ucapnya.

Jika sekarang harga jual rumput laut di tingkat petani sudah 30 ribu per kilogram,  harga ditingkat gudang atau pengepul, juga ikut naik di kisaran Rp 36 ribu – Rp 38 ribu per kilogram.

“Kenaikan harga yang terus menerus dimulai sejak awal Desember 2021,” ujarnya.

Petani semangat tingkatkan kualitas

              Harga rumput laut yang semakin tinggi, juga mendorong  petani bersemangat meningkatkan kualitas rumputnya, kadar airnya diusahakan semakin rendah.

“Mulai ada keinginan petani memperbaiki kualitas, mereka sadar dengan kadar kekeringan baik harga juga ikut baik,” kata Kamaruddin.

Kenaikan harga tidak bisa dipungkiri menjadi alasan semakin banyaknya masyarakat menggeluti budidaya rumput laut. Bentangan tali-tali  rumput laut  terus bertambah di pesisir laut pulau Nunukan dan Sebatik.

Upah belum naik

              Meski harga rumput laut sudah tinggi, ujar Kamaruddin, tapi upah yang diterima pekerja rumput laut yang memasang  atau mengikat bibit  ke tali, belum naik,  masih Rp 10 ribu per tali. Upah ditentukan berdasarkan kesepakatan antara ketua kelompok pekerja dengan pemilik usaha budidaya rumput laut.

“Ada perjanjian mereka sepakati, harga rumput diatas Rp 15 ribu upah kesepakatan Rp 10 ribu, kalau harga rumput dibawah Rp 15 ribu upah pabentang diturunkan,” sebut Kamaruddin.

Meski terikat perjanjian, Kamaruddin mempersilahkan ketua kelompok pebentang bernegosiasi dengan pemilik usaha, aturlah upah sewajarnya dengan tidak saling merugikan kedua belah pihak.

Tidak semua petani mendapatkan untung besar pasca kenaikan harga jual, beberapa lokasi budidaya mengalami penurunan hasil panen akibat kurang suburnya rumput, belum lagi jika tanaman hilang dicuri orang.

“Hasil panen Nunukan bisa sampai 4 ribu ton/bulan, karena produksi banyak inilah memudahkan buyer – buyer luar daerah mendapat barang disini,” terangnya.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Rachmat Rolau

Tag: