
TENGGARONG.NIAGA.ASIA – Puluhan ribu jamaah larut dalam lantunan selawat yang menggema di langit halaman Kantor Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Tenggarong, Sabtu (25/10) malam, saat Kukar Bershalawat Jilid 4 menghadirkan Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf.
Namun bukan hanya spiritualitas yang hadir. Dalam suasana penuh kehangatan itu, Bupati Aulia Rahman Basri yang didampingi Wakil Bupati Rendi Solihin turut menegaskan bahwa pembangunan di Kukar ke depan harus terus beriringan dengan nilai-nilai religius dan kebersamaan.
“Kukar Bershalawat ini menjadi energi keberkahan bagi Kukar,” ujarnya.
Ia pun memastikan bahwa keberkahan dari kebersamaan seperti inilah yang akan menjadi ruh dalam pelaksanaan 17 program dedikasi yang telah dirancang pemerintah. Program tersebut dirancang untuk menyentuh langsung kehidupan masyarakat, mulai dari UMKM, pendidikan, hingga ketahanan ekonomi desa.
“Semoga kami berdua diberikan kemudahan menjalankan amanah ini. Sehingga kami bisa menepati dan melaksanakan janji 17 program dedikasi yang sudah kami janjikan kepada masyarakat Kukar, yang satu persatu sudah mulai kami implementasikan,” jelasnya.
Menurutnya, Pemerintah Daerah Kabupaten Kukar memastikan pelaksanaan 17 program dilakukan secara bertahap. Tahun 2026 akan menjadi momen implementasi penuh seluruh program.
“Tahun 2026, Insyaallah keseluruhan program mudah-mudahan bisa berjalan dengan baik dan lancar,” terangnya.
Pada kesempatan itu, Bupati Aulia menyebut Kukar Bershalawat akan terus menjadi agenda rutin tahunan pemerintah daerah. Ia bahkan memastikan, Jilid 5 akan kembali digelar pada Oktober tahun depan bersama Habib Syech.
“Insyaallah akan terus berlanjut, jilid 5, jilid 6 dan seterusnya. Kami ingin Kabupaten Kukar selalu menjadi daerah yang berada dalam naungan keberkahan Allah,” tegasnya.
Ia mengajak seluruh masyarakat agar terus memelihara persaudaraan, menghindari perpecahan, dan menjaga kerukunan di tengah dinamika sosial maupun politik.
Di tempat yang sama, Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf pun menyambut baik komitmen Pemerintah Kabupaten Kukar. Ulama asal Solo, Jawa Tengah itu mengingatkan bahwa kemajuan daerah tidak boleh dibangun di atas perpecahan.
“Kalau bupati dan wakilnya baik, rakyatnya juga harus baik. Harus kerja sama,” pesannya.
Dengan bahasa yang hangat dan humor khas, Habib turut menegaskan bahwa kedamaian dan saling menghormati adalah pondasi pembangunan.
“Jangan masalah kecil jadi besar. Dunia ini bukan untuk ribut. Jadikan dunia sebagai bekal menuju akhirat,” serunya diiringi takbir jamaah.
Ribuan tangan menengadah, ribuan suara berselawat. Kukar Bershalawat Jilid 4 menjadi momen doa bersama untuk masa depan yang lebih baik. Program pembangunan diharapkan terus menyasar seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali.
Acara yang juga memperingati HUT ke-243 Tenggarong dan Hari Santri Nasional itu pun ditutup dengan harapan besar ‘Kukar maju dengan keberkahan, dibangun oleh persatuan’.
“Kita bangun Kukar bersama-sama, ke depan harus lebih baik lagi,” pungkasnya.
Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan | Advertorial
Tag: Aulia Rahman BasriPemkab Kukarshalawat