Kurangi Banjir di Simpang 4 Sempaja, BWS Bangun Embung

aa
Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III bangun embung dengan kapsitas tampung 27.000 m3 di Jalan KH Wahid Hasyim. (Foto Intoniswan/NIAGA.ASIA)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Banjir di kawasan lampu merah Jalan KH Wahid Hasyim I (Sempaja) dikurangi  Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III dengan membangun embung serbaguna di ruas jalan yang sama. Pembangunan embung dimaksudkan untuk menampung sementara air yang selama ini menggenangi badan jalan. Luas embung dibangun 8.575 m2 dengan volume air bisa ditampung 27.000 m3.

Pekerjaan pembangunan embung sudah dimulai, terhitung sejak 27 Mei 2019 dan dijangka selesai 217 hari kalender, menggunakan dana dari SBSN di Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebesar Rp7,816 miliar. Pekerjaan pembangunan embung dikerjakan CV Sarana Jaya Mandiri.

Berdasarkan amatan Niaga.Asia di lokasi proyek, kontraktor melakukan pekerjaan penataan tanah dan penggalian, serta menyiapkan material yang diperlukan untuk konstruksi embung. Beberapa bangunan warga di tanah milik Pemprov Kaltim yang akan dijadikan embung juga terlihat sudah dibongkar warga.

AA
Kawasan rawan banjir simpang 4 Sempaja dari  GOR Sempaja, Jalan KH Wahid Hasyim I hingga ke depan Rutan Sempaja, Jalan KH Wahid Hasyim II, hingga ke Indo Grosir Jalan AW Sjahranie. (Foto Intoniswan/NIAGA.ASIA)

Banjir yang selama ini menggenangi kawasan lampu merah sempaja, memanjang dari pintu masuk ke GOR Sempaja, KH Wahid Hasyim I  hingga di depan Rutan Sempaja, Jalan KH Wahid Hasyim II, dan dari lampu merah hingga ke Pusat Grosir Indo Grosir di Jalan AW Sjahranie, kemudian air juga menggenangi badan jalan dalam kawasan GOR Sempaja.

Baru Mengurangi Banjir

                Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III, Anang Muchlis ketika dikonfirmasi menjelaskan, embung yang sekarang dibangun, dengan daya tampung air 27.000 m3, baru berfungsi mengurangi lama dan kedalaman genangan air, belum mengatasi banjir di kawasan rawan banjir simpang 4 Sempaja, luas genangannya lebih kurang 2 hektar, lama genangan antara 6-10 jam, sedangkan kedalaman genangan antara 40-70 cm.

“Embung belum mengatasi banjir, tapi baru mengurangi lamanya genangan dan kedalaman genangan,” ungkap Anang. “Setelah embung difungsikan, nanti lam, a air tergenang di jalan 1-6 jam dan kedalaman genangan bisa berkurang jadi 20-40 cm,” terangnya.

Diterangkan, volume banjir sub DAS Sempaja 935,846m3, kapasitas alir sungai Sempaja plus palung sungai 432,250 m3 atau hanya mampu mereduksi 46% banjir. Dengan adanya embung kapasitas 27.000 m3 akan membantu meningkatkan kapasitas sungai Sempaja 14%, sehingga secara keseluruhan dapat mereduksi 60% banjir di simpang 4 Sempaja.

Anang menambahkan, untuk membebaskan simpang 4 Sempaja dari banjir, setelah tahun ini dibangun embung, tahun depan dilanjutkan dengan merevitalisasi kolam retensi yang ada di dalam kawasan GOR Sempaja. “Apabila embung yang sekarang dibangun terkoneksi dengan kolam retensi di dalam GOR Sempaja, baru simpang 4 Sempaja terbebas dari banjir,” kata Anang. (001)