Kuras Bak Sedimentasi Perumdam Samarinda, Pekerja Nyaris Tersedot Masuk ke Pipa

Tim Basarnas dan unsur SAR gabungan melakukan proses evakuasi pekerja pengurasan bak sedimentasi IPA Gunung Lipan, Selasa 25 Oktober 2022 (kolase/handout Basarnas Unit Siaga SAR Samarinda)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Helgatika Santoso, 34 tahun, pekerja pengurasan bak di lokasi Instalasi Pengolahan Air (IPA) Gunung Lipan milik Perusahaan Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Kencana Samarinda mengalami cedera kaki kanannya hari Selasa. Dia sempat tersedot ke dalam saluran pipa di bak yang dia kuras bersama teman-temannya.

Perumdam Trita Kencana telah menjadwalkan pengurasan bak sedimentasi IPA Gunung Lipan Selasa. Pekerjaan itu dimulai pukul 08.00 Waktu Indonesia Tengah. Peristiwa yang dialami Helgatika Santoso terjadi sekitar hampir empat jam kemudian.

“Ada kegiatan pembersihan kolam Perumdam. Jadi di kolam itu ada pembuangan air berupa pipa, dan korban terlepeleset karena kondisinya kan berair dan berlumpur,” kata Riqi Effendi, Koordinator Basarnas Unit Siaga SAR Samarinda, dikonfirmasi niaga.asia Selasa.

Dari keterangan rekan korban, korban terlihat seperti tersedot atau tertarik masuk ke dalam pipa pembuangan itu.

Korban saat berada di dasar bak yang dikuras, Selasa 25 Oktober 2022 (foto istimewa)

“Tepeleset karena air kencang, salah satu kaki bagian kanan termasuk. Jadi kakinya memar,” Riqi menambahkan.

Rekan pekerja lainnya berupaya mengevakuasi korban, dan hanya bisa menggeser menjauh dari lubang pembuangan ke tepi kolam. Rekan korban juga kesulitan menaikkan ke atas tepi kolam.

“Akhirnya menelpon. Awalnya Perumdam menghubungi rekan relawan Harapan Baru, dan kemudian menghubungi Basarnas. Lalu kita teruskan ke rekan-rekan Damkar dan unsur pencarian dan pertolongan lainnya agar ke lokasi kejadian,” Riqi menerangkan.

Tiba di lokasi kejadian tim Basarnas lebih dulu melakukan treatment, pemeriksaan fisik, yang belakangan ditemukan ada memar pada kaki kanan korban.

“Kita lakukan pembidaian. Kita bidai kakinya, lakukan proses evakuasi dengan cara High Angle Rescue Technic. Kurang lebih sekitar 10 menit sampai ke atas dan kemudian dievakuasi ke RSUD IA Moeis,” Riqi menjelaskan.

Korban pekerja dibawa tiba di RSUD IA Moeis di Jalan HAM Rifaddin, Selasa 25 Oktober 2022 (sumber : relawan/Info Taruna Samarinda)

Pembidaian sendiri adalah teknik atau cara menstabilkan cedera pada alat gerak, dalam hal ini kaki bagian kanan korban.

“Karena kita khawatirkan ada yang patah, atau terkilir karena ada memar itu. Tujuannya pembidaian supaya cedera tidak semakin parah,” Riqi menerangkan lagi.

Dalam proses pertolongan dan penyelamatan itu, Basarnas menerjunkan 8 personel penyelamat, dibantu dari personel Dinas Pemadam dan Penyelamatan Kota Samarinda, relawan Samarinda dan Kutai Kartanegara.

“Korban selamat dan dalam perawatan medis rumah sakit,” demikian Riqi menegaskan.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

Tag: