Kutim Akan Bangun Museum Karts dan Kereta Api

Padliansyah yang juga Penata Ahli Muda Disbud Kutim. (Foto Istimewa)

SANGATTA.NIAGA.ASIA – Kutai Timur memang banyak memiliki cagar budaya. Namun semua itu tidak berarti apa-apa kalau tidak ada upaya pelestarian, pengembangan dan pemeliharaan. Secara konkret bisa diawali dengan inventarisasi dan pendataan, lalu kemudian ada aksi di lapangan dengan mendirikan museum.

Demikian salah salah satu kesimpulan dari Rakor Pengelolaan Cagar Budaya Dinas Kebudayaan Kutim, Kamis (17/11), di Kantor Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur.

Dalam rakor yang dibuka Kabid Pelestarian Cagar Budaya Disbud Kutim Dr. Zainal Abidin, peserta sepakat mengusulkan pendirian Museum Karts Sangkulirang dan Kereta Api peninggalan kolonial Belanda kepada Pemkab Kutim.

Tentang dipilihnya Karts Sangkulirang dan Kereta Api itu yang akan dijadikan museum, narasumber rakor Padliansyah menyebut, keberadaan Karts Sangkulirang sangat monumental sebagai warisan budaya benda yang ada sejak ribuan tahun lalu.

“Di goa-goa karts itu terdapat tapak-tapak  tangan yang usianya ribuan tahun yang hingga kini masih ada. Karts itu bernilai sejarah dan jadi situs budaya yang diusulkan sejak 2014 sebagai warisan dunia,” ungkapnya.

Sedangkan kereta api Belanda itu juga masih ada bendanya.

“Kereta Api yang bernilai sejarah itu ada ada di kawasan Kecamatan Bengalon,” kata Padliansyah yang juga Penata Ahli Muda Disbud Kutim.

Dengan adanya museum dua warisan budaya benda itu, masyarakat semakin mengetahui bahwa di Kutim punya situs budaya dalam bentuk Cagar Budaya dan dapat dimanfaatkan sebagai obyek pariwisata dan penelitian.

Di samping mengusulkan dibangunnya dua museum itu, peserta rakor juga sepakat mengusulkan peningkatan kesejahteraan para juru pemelihara situs Cagar Budaya Kutim.

Penulis: Hamdani | Editor: Intoniswan

Tag: