Lagi, Pemotor Terpelanting Hantam Lubang di Jalan Samarinda

Pemotor terpelanting dari motor usai menghantam lubang di badan jalan poros Tanah Merah, Senin (7/6). (Foto : istimewa/milik warga)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Jalan berlubang di Samarinda kembali menelan korban. Pemotor mengalami luka-luka usai terpelanting saat menghantam lubang di badan jalan poros Tanah Merah, Samarinda Utara. Warga kesal lantaran pemerintah tidak kunjung melakukan perbaikan.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 11.30 WITA siang ini tadi. Seorang pengendara motor terluka di bagian wajah dan tangannya. Warga setempat bergegas memberi pertolongan. Meski pemotor itu tidak sampai ditangani petugas medis.

“Iya, pengguna motor tadi terpelanting hantam lubang di tengah jalan,” kata Ketua Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM) Tanah Merah Syarif Setiadi, dikonfirmasi Niaga Asia, Senin (7/6).

Syarif menerangkan, sejauh ini tidak ada perhatian serius pemerintah memperbaiki lubang di badan jalan yang berstatus jalan nasional/negara itu. Dalam hal ini, perbaikan menjadi tanggungjawab Kementerian PUPR. Warga Tanah Merah pun menurut Syarif, tidak tinggal diam begitu saja.

“Sudah sering beberapa kali kita tambal tapi hancur juga. Karena kan lubang yang kita tambal itu kan sifatnya sementara,” ujar Syarif.

Penambalan darurat lubang di badan jalan poros Tanah Merah, Samarinda, pascakejadian kecelakaan, Senin (7/6). (Foto : istimewa/milik warga)

Pascakejadian itu, lanjut Syarif, dia berinisiatif sendiri untuk kembali menambal jalan berlubang. “Iya, saya sendiri yang nambal. Kalau bukan kita, siapa lagi yang bergerak?” sebut Syarif.

“Koordinasi dengan Lurah, Pemkot, sudah sering. Dari kelurahan, warga juga gotong royong. Sudah berapa kali jalan jebol (berlubang) ditambal lagi. Kejadian (kecelakaan) lagi, tambal lagi,” tambah Syarif.

Syarif juga mengaku sempat kesal kejadian kecelakaan akibat lubang di badan jalan terulang lagi. “Dari pemerintah tidak ada perhatian. Jangan sampai ada korban meninggal dunia, baru sibuk (memperbaiki),” ungkap Syarif.

“Jangan sampai warga pasang spanduk (protes jalan berlubang) dulu, baru diperbaiki. Kemarin sempat kita pasang spanduk. Warga gotong royong, baru dilepas kembali. Apa harus diulangi lagi (memasang spanduk)?” jelas Syarif.

Sejauh ini, lanjut Syarif, korban celaka di jalan Tanah Merah belum sampai menelan korban jiwa. “Luka-luka kemudian ada yang tulang bergeser. Iya, tidak perlu ribet koordinasinya antar pemerintah. Kita minta perhatian perbaikan ini ke Kementerian PUPR,” pungkas Syarif.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

 

Tag: