Laju Pertumbuhan Perekonomian Bontang 2019-2023 Tanpa Migas Selalu Positif

Pemerintah Kota Bontang melalui  Bontang Digital Expo 2024 memperkuat program unggulan pengembangan UMKM di era digitalisasi, (Foto Dahlia/Niaga.Asia)

BONTANG.NIAGA.ASIA – Laju pertumbuhan perekonomian Kota Bontang tanpa migas sejak tahun 2019 hingga 2023 selalu tumbuh positif. Pada tahun 2020, laju pertumbuhan perekonomian tanpa migas tercatat sebesar 2,40 persen, lebih rendah dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 6,66 persen.

Memasuki tahun 2021, laju pertumbuhan perekonomian tanpa migas Kota Bontang masih tumbuh positif lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 3,84 persen. Pada tahun 2022 terjadi peningkatan yang cukup signifikanmencapai 5,35 persen dan mengalami sedikit perlambatan pada tahun 2023 menjadi 4,41 persen.

Demikian disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bontang , Widiyantono, SST, M.Stat dalam laporan BPS tentang  Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Bontang 2019-2023 atas dasar harga berlaku 2010 yang dipublish Bulam April 2024.

“Salah satu penyebab meningkatnya laju pertumbuhan tanpa migas adalah terjadinya peningkatan produksi pada seluruh lapangan usaha di tahun 2023. Khususnya pada kegiatan

konstruksi, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum dan Jasa Keuangan, dan Perdagangan Besar dan Eceran dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor,” kata Widiyantono.

Pertumbuhan perekonomian tanpa migas Kota Bontang perlu menjadi salah satu perhatian bagi semua pihak, karena aktivitas ekonomi tanpa migas adalah sumber utama sebagian besar penduduk Kota Bontang.

Menurut data yang diperoleh dari SENSUS EKONOMI tahun 2016 yang telah dirilis oleh Badan Pusat Statistik, terdapat sebanyak 16.642 usaha/perusahaan dari 17.142 usaha/perusahaan yang ada di Kota Bontang (97,08 persen) merupakan usaha/perusahaan yang berskala Usaha Mikro Kecil (UMK).

“Usaha-usaha mikro kecil tersebut menyerap 37.803 orang tenaga kerja atau sekitar 63,54 persen tenaga kerja yang ada di Kota Bontang,” kata Widiyantono.

Keberadaan perusahaan-perusahaan besar di Kota Bontang tentu saja menjadi salah satu pemicu tumbuhnya berbagai jenis kegiatan ekonomi lainnya. Namun demikian, ketergantungan yang sangat tinggi pada kehadiran perusahaan-perusahaan besar tentu memiliki resiko secara jangka panjang.

“Oleh sebab itu, perlu adanya terobosan-terobosan baru baik oleh pihak pemerintah maupun swasta yang dapat menggairahkan perekonomian Kota Bontang, utamanya yang mampu menyerap banyak tenaga kerja,” ujar Widiyanto memberi saran.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | Advertorial

Tag: