SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang menewaskan tidak kurang 40 warga binaan pemasyarakatan (WBP) dan juga mengakibatkan korban luka. Kemenkumham melakukan evaluasi dalam upaya memperbaiki sistem di seluruh Lapas dan Rutan di Indonesia.
Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly meminta jajaran terkait di bawahnya untuk melakukan evaluasi terhadap usia bangunan Lapas dan Rutan, juga pada bagian lainnya seperti instalasi listrik.
Hal ini pun ditindaklanjuti langsung oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Kantor Wilayah Kalimantan Timur Jumadi.
Melalui pertemuan virtual, Jumadi memberikan pengarahan untuk melakukan deteksi dini, hingga perawatan instalasi listrik serta penertiban jalur listrik liar di dalam kamar hunian WBP, Kamis (9/9).
Diikuti seluruh Lapas dan Rutan Se Kaltim-Tara. Jumadi memastikan untuk melakukan perawatan hingga pencegahan.
“Saya meminta kepada seluruh kelapa UPT Lapas dan Rutan untuk kembali mengevaluasi kondisi bangunan hingga instalasi listrik,” kata Jumadi, melalui keterangan tertulis diterima Niaga Asia, Kamis (9/9)
Menurut dia, belajar dari musibah yang terjadi di Tanggerang, Menteri Hukum dan HAM Yasona H Laoly menginstruksikan kejadian itu jangan sampai terulang di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan lainnnya.
Berselang kurang lebih saju jam usai melakukan pengarahan via virtual, adivpas Jumadi bertandang Ke Rutan Kelas IIA Samarinda. Kunjungan ini guna memastikan langsung kondisi bangun serta instalasi listrik di Rutan Samarinda.
Diketahui bangunan Rutan Samarinda yang beralamat di Jalan KH Wahid Hasim No 36, Kelurahan Sempaja Barat, Kecamatan Samarinda Utara ini dibangun sejak Tahun 2000-an dan diresmikan pada tahun 2002, memiliki luas bangunan 26.246 meter persegi.
Didampingi Kepala Rutan Kelas IIA Samarinda Alanta Imanuel Ketaren, Kadivpas Jumadi berkeliling ke titik vital instalasi hingga beberapa fasilitas umum seperti dapur hingga kamar hunian WBP. Dalam kunjungannya, fasilitas umum khususnya dapur, sedang dalam proses renovasi.
Alanta menjelaskan bahwa instalasi listrik di kamar hunian WBP sudah dilakukan peremajaan beberapa bulan lalu.
“Instalasi listrik di lingkungan Rutan hingga kamar hunian sendiri sudah sejak beberapa bulan lalu kami lakukan peremajaan,” ungkap Alanta.
Dia menjelaskan sejak awal Mei 2021 lalu peremajaan instalasi listrik dilakukan mulai dari panel utama. “Sampai instalasi listrik di dalam kamar hunian sudah kami perbaharui,” jelas Alanta.
Alanta juga memaparkan saat ini renovasi bertahap pun sedang dilakukan secara bertahap. Beberapa fasilitas umum dalam Rutan akan jadi objek renovasi selanjutnya.
“Untuk gedung, perawatan berkala dilakukan berkelanjutan oleh kami. Saat ini kami sedang melakukan renovasi dapur, karena dapur ini kan jadi sumber kehidupan bagi warga binaan kami,” terang Alanta lagi.
Masih dalam kunjungannya ke Rutan Samarinda, Jumadi kembali berpesan untuk selalu waspada dan terus mengevaluasi kondisi kekinian rutan secara berkala.
“Sejauh ini kondisi bangunan dan instalasi Rutan sendiri dalam keadaan baik. Namun saya tetap berpesan kepada jajaran untuk terus memastikan keamanan serta kenyamanan di lingkungan rutan,” tegas Jumadi.
Melalui Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Kanwil Kaltim, Rutan Kelas IIA Samarinda memperoleh bantuan 8 unit alat pemadam api yang bekerja secara otomatis, dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Alat pemadam api ini dipasang di beberapa tempat rawan api.
“Bantuan Dirjen ini langsung kami tempatkan di beberapa titik rawan, seperti dapur, panel listrik, serta arena kamar hunian WBP, ” demikian Alanta.
Sumber: Rutan Samarinda | Editor: Saud Rosadi
Tag: KaltimKemenkumhamPeristiwaRutan SempajaSamarinda