Layanan Darurat, Warga Samarinda Tinggal Telpon 112

Peluncuran akses telpon 112 permudah warga melaporkan kondisi layanan darurat 24 jam. (Foto : istimewa/Kominfo)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pemkot Samarinda melalui Dinas Komunikasi dan Informatika, resmi meluncurkan fasilitas baru berupa layanan nomor tunggal panggilan darurat Samarinda 112, di Ruang Command Center Diskominfo Kota Samarinda, Selasa (15/10).

Pencanangan layanan ini ditujukan untuk mendukung pengiriman, penyaluran dan penyampaian informasi penting yang menyangkut keamanan kota, keselamatan jiwa manusia dan harta benda, bencana alam, marabahaya dan wabah penyakit.

Kehadiran panggilan nomor darurat 112 di Samarinda ini, layaknya nomor panggilan darurat 911 di Amerika. Apalagi panggilan darurat 112 milik Samarinda ini langsung terhubung ke operator di Command Centre Diskominfo Samarinda, sehingga penanganan lebih cepat. Berbeda dengan yang lainnya harus ke Jakarta terlebih dahulu, sehingga memakan waktu lama.

“Ini harus menjadi kewajiban semua OPD untuk mendukung kegiatan ini. Artinya kegiatan ini bukan mengambil tupoksi OPD lain, ini adalah shortcut (jalan pintas) bagi petugas agar informasi itu cepat tersampaikan. Seharusnya 34 itu bergabung di sini,” kata Sekretaris Daerah Kota Samarinda Sugeng Chairuddin, dalam sambutannya mewakili Wali Kota saat peluncuran kemarin.

Karena lanjut Sugeng, panic button itu bukan hanya untuk kebakaran saja, melainkan juga masalah lain seperti warga kesulitan mengatasi hewan liar yang menyerang daerahnya, atau ada warga yang ingin menanyakan masalah akta kelahiran, itu juga termasuk pelayanan terhadap masyarakat. “Hanya saja perlu dipilah yang mana yang urgent atau tidak,” ucap Sugeng.

Oleh karenanya, Sugeng menekankan kepada semua OPD dan instansi terkait, untuk responsif menerima aduan yang masuk, sehingga fasilitas layanan tersebut benar – benar dirasakan oleh masyarakat.

Sementara Kepala Diskominfo Aji Syarif Hidayatullah mengatakan, panggilan darurat 112 tersebut merupakan bagian dari program Samarinda menuju Smart City.

“Saat ini 112 sudah bisa ditekan melalui handpone masing – masing dan melalui provider apapun. Warga yang melapor akan dilayani oleh petugas, dan kemudian petugas akan mengkondisikan Damkar, Kesehatan dan keperluan lainnya yang terdekat dari pelapor,” ungkapnya.

Secara teknis, Kepala Bidang Pengembangan Aplikasi dan Layanan E- Government Suparmin menjelaskan, rencananya akan ada 3 shift dari beberapa OPD yakni Diskominfo, BPBD, Damkar, Satpol PP, Dinas Kesehatan dan Dishub, dimana masing-masing mengirimkan 4 orang untuk operasionalnya. “Jadi dalam 1 hari akan ada 3 shift . Satu shift sekitar 6 orang, dan akan beroperasi selama 24 jam, dan tidak ada liburnya,” terangnya.

Sementara Direktur Pengembangan Pita Lebar Kementerian Kominfo RI yang diwakilkan Kepala Seksi Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Keperluan Khusus Agung Setio Utomo mengatakan, dengan diluncurkannya panggilan darurat 112 ini, diharapkan dapat digunakan secara bijak.

“Artinya nomor panggilan ini harus gratis. Warga yang tidak memiliki pulsa pun bisa, bahkan dalam kondisi hp terkunci pun, harusnya bisa melakukan panggilan ini,” ucap Agung.

Dia menyampaikan dari 514 Kabupaten Kota, Samarinda, merupakan kota ke – 36 yang memiliki nomor panggilan darurat 112. (kmf13)