Layanan Kesehatan dengan Sistem “Jemput Bola” Kembali Dimulai

aa
Jadwal layanan pengobatan gratis di Kaltara. Garfis Infopubdok Kaltara)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Program layanan kesehatan sistem “jemput bola” kembali dimulai Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara. Setelah sebelumnya dilaksanakan di  beberapa wilayah pedalaman di Malinau, saat ini  pemeriksaan dan pengobatan gratis oleh dokter spesialis sedang dan akan dilaksanakan di Kabupaten Nunukan dan Bulungan.

Jadwalnya, di bulan September ini  di Kabupaten Nunukan, akan menyasar masyarakat Tulin Onsoi, Sembakung, dan Sembakung Atulai. Lanjut kemudian ke daerah Lumbis, Lumbis Ogong, Seimenggaris dan Sei Ular. “Sedang di Bulungan, tim dokter “terbang” telah menyambangi daerah Peso, Pimping dan Sekatak,” terang Gubernur Kalimantan Utara, DR H Irinato Lambrie.

Layanan “jemput bola” melakukan pengobatan dan pelayanan dokter spesialis gratis ke daerah, khususnya di Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan Terluar (DTPKT) di Kaltara. Harapannya  masyarakat  yang sedang sakit dan kesulitan akses berobat, dapat terobati. “Sebagai informasi, program pelayanan kesehatan melalui dokter terbang ke DTPKT ini merupakan program Pemprov Kaltara yang telah berlangsung sejak 2014 hingga sekarang,” kata gubernur.

Dalam pelaksanaannya, dilakukan kerja sama dengan seluruh lintas sektoral terkait baik Puskesmas, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten dan Kota, serta Rumah Sakit. Melalui program Dokter Terbang, pemerintah menyediakan dokter dan petugas medis untuk melayani warga di daerah-daerah yang sulit terjangkau dan terisolir.

“Program ini saya anggap cukup berhasil dan sangat dirasa manfaatnya oleh masyarakat itu. Sehingga akan terus berlanjut. Program-program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat terus dilakukan. Seperti salah satunya program dokter terbang ini,” kata Irianto.

Dijelaskan, setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas. Tidak terkecuali bagi masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah terpencil, perbatasan, dan kepulauan.”

Pertimbangan itu lah yang menjadikan tantangan tersendiri bagi saya yang kala itu (2014) masih menjadi Penjabat (Pj) Gubernur Kaltara untuk menggagas program pemberian pelayanan kesehatan terhadap masyarakat Kaltara yang berada di daerah terpencil dan terisolir,” ungkapnya. (001)