LCT Terbalik di Sungai di Kukar, 6 Ekskavator Karam

aa
LCT Mutiara 77 yang terbalik di Sungai Kedang Kepala, Muara Kaman, Kutai Kartanegara, Sabtu (30/11) kemarin. Satu korban hilang masih dicari tim SAR gabungan. (Foto : Polres Kutai Kartanegara)

KUTAI KARTANEGARA.NIAGA.ASIA – Kecelakaan di perairan sungai terjadi di Kutai Kartanegara, Sabtu (30/11) kemarin. Kapal Landing Craft Tank (LCT) Mutiara 77 terbalik, saat melintas di Sungai Kedang Kepala, Muara Kaman. Enam ekskavator tenggelam dan karam.

Peristiwa itu menelan korban jiwa, Bima Purba (21), ditemukan meninggal dunia, beberapa jam setelah LCT terbalik. Sementara, satu orang lagi rekan Bima, Suan, masih dalam pencarian. Keduanya tercatat sebagai karyawan perusahaan tambang batubara.

Keterangan diperoleh Niaga Asia, peristiwa itu terjadi sekira pukul 03.30 Wita dini hari. Kapal berangkat dari Kutai Barat, menuju ke Kutai Timur, dan melintas di Sungai Kedang Kepala, desa Kupang Baru, Muara Kaman.

Dari manifest, LCT memuat 6 alat berat ekskavator, berikut 2 motor, 4 kru, dan 10 karyawan perusahaan tambang. LCT itu diketahui dikemudikan Afdaludin (26), sebagai juru mudi.

“Setibanya di perairan Sungai Kedang Kepala di Desa Kupang Baru, masuk Muara Kaman, tiba-tiba LCT miring ke kiri. Kecepatan kapal saat itu 3,2 knot,” kata Kasubbag Humas Polres Kutai Kartanegara AKP Urip Widodo, Minggu (1/12).

Teriakan juru mudi Afdaludin bahwa kapal dalam kondisi miring saat berlayar, seketika membangunkan kru dan karyawan perusahaan yang ada diatas kapal. “Muatan kapal tumpah ke sungai. Sementara kru dan karyawan, masing-masing menyelamatkan diri,” ujar Urip.

Personil Basarnas unit siaga SAR Samarinda saat bersiap ke Muara Kaman, Minggu (1/12). (Foto : Basarnas)

Nahas bagi Bima dan Suan. Setelah sempat hilang diduga tenggelam, Bima akhirnya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa, di sekitar lokasi terbaliknya LCT. “Jenazah korban meninggal atas nama Bima Purba, dibawa ke rumah sakit AW Syachranie. Untuk Suan, belum ditemukan dan masih dalam pencarian,” tambah Urip.

Sementara ini, empat saksi mata baik dari kru kapal, maupun karyawan perusahaan, dmintai keterangan terkait peristiwa itu. “Kerugian materi sekitar Rp 13 miliar,” ungkap Urip.

Sementara itu, Basarnas Kaltim-Kaltara bergerak ke lokasi di Muara Kaman, sekitar pukul 12.00 Wita tengah hari ini tadi. Basarnas bergabung bersama tim SAR lainnya, baik dari Polres Kutai Kartanegara, Polsek Muara Kaman, hingga masyarakat setempat.

“Tim unit siaga SAR Samarinda bergerak ke lokasi, dengan waktu tempuh 5-6 jam perjalanan, membawa peralatan SAR perahu karet dan lainnya,” kata Kasi Operasi dan Siaga Basarnas Kaltim-Kaltara Octavianto. (006)